Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peran Dan Fungsi Pondok Pesantren

Jejak Pendidikan- Pondok pesantren mempunyai fungsi sebagai forum pendidikan dan dakwah serta forum kemasyarakatan yang telah menawarkan warna kawasan pedesaan. Ia tumbuh dan berkembang bersama warga masyarakatnya semenjak berabad-abad. Oleh lantaran itu, tidak hanya secara kultural bisa diterima, tapi bahkan telah ikut serta membentuk dan menawarkan gerak serta nilai kehidupan pada masyarakat yang senantiasa tumbuh dan berkembang, figur kyai dan santri serta perangkat fisik yang memadai sebuah pesantren senantiasa dikelilingi oleh sebuah kultur yang bersifat keagamaan. Kultur tersebut mengatur korelasi antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain.

Walaupun pintar balig cukup akal ini jumlah pesantren di Indonesia telah tercatat kurang lebih 9.145 buah, pesantren tetap tampak lebih berfungsisebagai faktor integrative dalam masyarakat.Hal ini disebabkan lantaran standar pola korelasi yang telah dikembangkan tersebut di atas. Itulah sebabnya sehingga keberadaan pesantren akan tetap semakin bertambah jumlahnya, berkembang dan mempunyai jangkauan yang lebih luas. Sebagian besar jumlah tersebut di atas justru terletak di kawasan pedesaan, sehingga ia telah ikut berperan aktif di dalam mencerdaskan bangsa khususnya masyarakat lapisan bawah dan membawa perubahan kasatmata bagi lingkungannya semenjak ratusan tahun yang lalu.


Pesantren sanggup juga disebut sebagai forum non formal, lantaran eksistensinya berada dalam jalur sistem pendidikankemasyarakatan, pesantren mempunyai kegiatan yang disusun sendiri dan pada umumnya bebas dari ketentuan formal, non formal dan informal yang berjalan sepanjang hari dalam sistem asrama. Dengan demikian pesantren bukan saja forum belajar, melainkan proses kehidupan itu sendiri.

Latarbelakang pesantren yang paling penting diperhatikan ialah peranannya sebagai transformasi kultural yang menyeluruh dalam kehidupan masyarakat yangagamis. Jadi, pesantren sabagai balasan terhadap panggilan keagamaan, untuk menegakkan pemikiran dan nilai-nilai agama melalui pendidikan keagamaan dan pengayoman serta pinjaman kepada kelompok-kelompok yang bersedia menjalankan perintah agama dan mengatur korelasi mereka secara pelan-pelan.

Pesantrenberupaya merubah dan membuatkan tatanan, cara hidup yang bisa menampilkan sebuah pola kehidupan yang menarik untuk diikuti, meskipun hal itu sulit untuk diterapkan seara mudah ke dalam masyarakatyang heterogen. Akan tetapi selama pimpinan pesantren atau madrasah dan tugas serta para santrinya masih bisa menimbulkan dirinya sebagia alternatif yang menarik bagi longgarnya nilai dan keporak-porandaan pola yang dimilikinya, akan tetapi mempunyai peluang terbaik di tengah-tengah masyarakatnya.
  1. Cara memandang kehidupan sebagai peribadatan, baik mencakup kultur keagamaan murni maupun kegairahan untuk melaksanakan dedikasi pada masyarakat.
  2. Kecintaan mendalam dan penghormatan terhadap peribadatan dan dedikasi untuk masyarakat itu diletakkan, dan
  3. Kesanggupan untuk menawarkan pengorbanan apapun bagi kepentinganmasyarakat pendukungnya.


Dari pembagian terstruktur mengenai diatas, maka fungsi pesantren terang tidak hanya sebagai forum pendidikan saja, melainkan juga berfungsi sebagai forum sosial dan penyiaran agama.

Secara rinci fungsi pesantren sanggup dijelaskan sebagai berikut:

a. Sebagai Lembaga Pendidikan

Sebagai forum pendidikan pesantren ikut bertanggung jawab terhadap proses pencerdasan kehidupan bangsa secara integral. Sedangkan secara khusus pesantren bertanggung jawab terhadap kelangsungan tardisi keagamaan dalam kehidupan masyarakat. Dalam kaitannya dengan dua hal tersebut pesantren menentukan model tersendiri yang dirasa mendukungsecara penuh tujuan dan hakekat pendidikan insan itu sendiri, yaitu membentuk insan mukmin sejati yang mempunyai kualitas adab dan intelektual secara seimbang.

Untuk mewujudkan hal tersebut pesantren menyelenggarakan pendidikan formal (madrasah, sekolah umum, dan sekolah tinggi tinggi), danpendidikan formal yang secara khusus mengajarkan agama yang sangat berpengaruh dipengaruhi oleh pikiran ulama’ fiqih, hadits, tafsir, tauhid, dan tasawwuf, bahasa Arab(nahwu, sharaf, balaqhod dan tajwid), mantik dan akhlaq. Sebagai forum pendidikan, pesantren ikut bertanggung jawab terhadap proses pencerdasan bangsa secara keseluruhan, sedangkan secara khusus pesantren bertanggung jawab atas tradisi keagamaan (Islam) dalam arti yang seluas-luasnya. Dari titik pandang ini, pesantren menentukan model tersendiriyang dirasa mendukung secara penuh tujuan dan hakekat pendidikan insan itu sendiri, yaitu membentuk insan mukmin sejati yang mempunyai kualitas adab dan intelektual.

b. Sebagai Lembaga Sosial

Sebagai forum sosial, pesantren menampung anak dari segala lapisan masyarakat muslim tanpa membedak-bedakan tingkat sosial ekonomi orang tuanya. Biaya hidup di pesantren relatif lebih gampang daripada di luar pesantren, alasannya ialah biasanya para santri mencukupikebutuhan hidup sehari-hari dengan jalan patungan atau masak bersama, bahkan ada diantara mereka yang gratis, terutama bagi bawah umur yang kurang bisa atau yatim piatu.

Beberapa di antara calon santri sengaja tiba ke pesantren untuk mengabdikan dirinya pada kyai dan pesantren, juga banyak dari para orang bau tanah mengirimkan anaknya ke pesantren untuk diasuh, alasannya ialah mereka percaya mustahil kyai akan menyesatkannya, bahkan sebaliknya dengan berkah kyai anak akan menjadi orang baik nantinya. Di samping itu juga banyak anak–anak nakalyang mempunyai sikap menyimpang dikirimkan ke pesantren oleh orang tuanya dengan impian anak tersebut akan sembuh dari kenakalannya.

Sebagai forum sosial, pesantren ditandai dengan adanya kesibukan akan kedatangan para tamu dari masyarakat, kedatangan mereka ialah untuk bersilaturohim, berkonsultasi, minta pesan tersirat “doa” berobat, dan minta ijazah yaitu semacam jimat untuk menangkal gangguan. Mereka tiba dengan membawa aneka macam macam problem kehidupan menyerupai menjodohkan anak, kelahiran, sekolah, mencari kerja, mengurus rumahtangga, kematian, warisan, karir, jabatan, maupun problem yang berkaitan dengan pembangunan masyarakat dan pelayanan kepentingan umum.Dari fungsi sosial itu pesantren nampak sebagai sumber solusi, dan pola dinamis masyarakat.juga sebagai forum inspirato (penggerak) bagi kemajuan pembangunan masyarakat.

c. Sebagai Lembaga Penyiaran Agama (Lembaga Dakwah)

Sebagaimana kita ketahui bahwa semenjak berdirinya pesantren adalahmerupakanpusat penyebaran agama Islam baik dalammasalah aqidah atau sari‟ah di Indonesia.Fungsi pesantren sebagai penyiaran agama (lembaga dakwah) terlihat dari elemen pokok pesantren itu sendiri yakni masjid pesantren, yang dalam operasionalnya juga berfungsi sebagai masjid umum, yaitu sebagai tempat mencar ilmu agama dan ibadah masyarakat umum.Masjid pesantren sering digunakan untuik menyelenggarakan majlis ta’lim (pengajian) diskusi-diskusi keagamaan dan sebagainya oleh masyarakat umum.

Dalam hal ini masyarakat sekaligus menjadi jamaah untuk menimba ilmu-ilmu agama dalam setiap kegiatannya mengikuti kegiatan yang diselenggarakan masjidpesantren, ini menunjukan bahwa keberadaan pesantren secara tidak eksklusif membawa perbuatan kasatmata terhadap masyarakat, alasannya ialah dari kegiatan yang, diselenggarakan pesantren baik itu shalat jamaah.Pengajian dabn sebagainya, menimbulkan masyarakat sanggup mengenal secara lebih erat ajaran-ajaran agama (Islam) untuk selanjutnya mereka pegang dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Rujukan:
Ahmad Rivauzi. Pendidikan berbasis spiritual.Jakarta: Bumi ayu. 2007.

Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam. 2004. Jakarta: Kencana.

Posting Komentar untuk "Peran Dan Fungsi Pondok Pesantren"