Upaya Mengurangi Sikap Membolos Dengan Konseling Kelompok
Jejak Pendidikan- Perilaku membolos merupakan salah satu sikap menyimpang yang ketika ini marak dilakukan oleh pelajar di sekolah-sekolah. Seperti kita ketahui, bahwa banyak faktor yang mensugesti terjadinya sikap membolos pada siswa ini, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Untuk mengatasi perilaku membolos tersebut, kita harus mengetahui akar duduk kasus atau hal-hal yang menjadi faktor terjadinya sikap tersebut. Dalam bimbingan dan konseling, upaya untuk menggali suatu duduk kasus dilakukan dengan wawancara konseling yang dilakukan oleh konselor dengan konseli. Karena sikap membolos ini umumnya dilakukan oleh lebih dari satu bahkan banyak siswa di suatu sekolah, maka layanan yang paling cocok untuk mengatasi duduk kasus ini ialah layanan konseling kelompok.
Dalam pelaksanaan konseling kelompok terdapat suatu keadaan yang membangun suasana menjadi lebih aktif dan lebih bersahabat, keadaan itu adalah dinamika kelompok. Dengan adanya dinamika kelompok itulah siswa mengembangkan diri dan memperoleh banyak keuntungan. Keuntungan itu diperoleh dengan cara siswa berperan aktif dan terlibat dalam pemecahan permasalahan yang sedang dibahas dalam kelompok. Keterlibatan itu dapat dilihat dari keterlibatan siswa dalam menawarkan tanggapan, masukan serta ide-ide mengenai permasalahan yang dibahas.
Dengan demikian di dalam konseling kelompok tercipta interaksi antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Prayitno (1995:148), mengenai dinamika kelompok yang terdapat dalam suasana konseling kelompok secara tidak langsung melatih siswa untuk mempunyai keterampilan dalam berkomunikasi secara aktif, bertenggang rasa dengan siswa lain, memberi dan menerima pendapat dari siswa lainnya, bertoleransi, mementingkan musyawarah untuk mencapai mufakat seiring dengan sikap demokratis, dan mempunyai rasa tanggung jawab sosial seiring dengan kemandirian yang kuat. Selain itu dalam pelaksanaan konseling kelompok ini bentuk interaksi tidak hanya dilihat dari siswa menawarkan pendapatnya untuk anggota lainnya, bentuk interaksi juga sanggup dilihat dari acara permainan yang diberikan. Gazda (Prayitno, 2004:171) juga menjelaskan bahwa konseling kelompok berorientasi pada pengembangan individu, pencegahan dan pengentasan masalah.
Dengan demikian, siswa dibutuhkan sanggup menemukan cara untuk mengatasi masalahnya baik melalui caranya sendiri maupun mendapatkan masukan dari anggota kelompok lain dan juga terlibat aktif dalam pemecahan duduk kasus yang dialami oleh anggota lain. Melalui acara konseling kelompok ini, siswa juga sanggup mendiskusikan dampak-dampak yang akan mereka hadapi karena perilaku membolos yang mereka lakukan, sehingga mereka sanggup menyadari betapa sikap membolos yang mereka lakukan sangat merugikan dirinya dan juga orang lain.
Posting Komentar untuk "Upaya Mengurangi Sikap Membolos Dengan Konseling Kelompok"