Aqidah Islam Wacana Hari Kiamat
- MAKALAH AQIDAH ISLAM TENTANG HARI KIAMAT
A. Latarbelakang Masalah
Hari selesai sering kali diperbincangkan oleh sebagian umat manusia. Meski diperbincangkan namun tidak banyak yang mencoba bersiap untuk menyambut kehadirannya. Memang di sana ada beberapa golongan insan yang menyikapi wacana kehidupan yang lain ini, dan ada pula yang mengingkarinya, ada yang ragu dan ada pula yang beriman kepadanya yang disebutkan terakhir ialah orang-orang mukmin yang bertakwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana yang dimaksud dengan keyakinan wacana hari kiamat?
2. Apasajakah nama-nama hari kiamat?
3. Apa itu selesai zaman besar, dan apasaja tanda-tandanya?
4. Bagaimanakah suasana dikala mendapatkan buku catatan, masuk nirwana dan neraka?
C. Manfaat Penulisan
1. Untuk mengetahui keyakinan wacana hari kiamat.
2. Untuk menegetahui nama-nama harikiamat.
3. Menjelaskan selesai zaman besar dan tanda-tandanya.
4. Menceritakan suasana dikala mendapatkan buku catatan dan suanan surge dan neraka.
BAB II
AQIDAH ISLAM TENTANG HARI KIAMAT
Aqidah Islamiyah ialah doktrin kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, kepada qadla dan qadar baik-buruk keduanya dari Allah.Sedangkan makna doktrin itu sendiri ialah pembenaran yang bersifat niscaya (tashdiiqul jazm), yang sesuai dengan kenyataan, yang muncul dari adanya dalil/bukti. Bersifat niscaya artinya seratus persen kebenaran/keyakinannya tanpa ada keraguan sedikitpun. Sesuai dengan fakta artinya hal yang diimani tersebut memang benar adanya dan sesuai dengan fakta, bukan diada-adakan (mis. keberadaan Allah, kebenaran Quran, wujud malaikatdll). Muncul dari suatu dalil artinya keimanan tersebut mempunyai hujjah/dalil tertentu,tanpa dalil sesungguhnya tidak akan ada pembenaran yang bersifat pasti.[1]
Suatu dalil untuk dilema iman, ada kalanya bersifat aqli dan atau naqli, tergantung perkara yang diimani. Jika kasus itu masih dalam jangkauan panca indra/aqal, makadalil keimanannya bersifat aqli, tetapi kalau tidak (yaitu di luar jangkauan panca indra),maka ia didasarkan pada dalil naqli. Hanya saja perlu diingat bahwa penentuan sumber suatu dalil naqli juga ditetapkan dengan jalan aqli. Artinya, penentuan sumber dalil naqli tersebut dilakukan melalui penyelidikan untuk memilih mana yang boleh dan mana yang dihentikan dijadikan sebagai sumber dalil naqli. Oleh alasannya ialah itu, semua dalil wacana aqidah intinya disandarkan pada metode aqliyah. Dalam hal ini, Imam Syafi’i berkata:
“Ketahuilah bahwa kewajiban pertama bagi seorang mukallaf adalah berfikir dan mencari dalil untuk ma’rifat kepada Allah Ta’ala. Arti berfikir ialah melaksanakan daypikir dan perenungan kalbu dalam kondisi orang yang berfikir tersebut dituntut untuk ma’rifat kepada Allah. Dengan cara menyerupai itu, ia sanggup hingga kepada ma’rifat terhadap hal-hal yang ghaib dari pengamatannya dengan indra dan inimerupakan suatu keharusan. Hal ini menyerupai merupakan suatu kewajiban dalam bidang ushuluddin.” [2]
A. Nama-Nama Hari Akhirat
Beriman pada hari selesai yaitu beriman kepada adanya kebangkitan dan dihimpunkannya manusia. Setelah maut seluruh manusia, Allah ‘Azza wa Jalla kemudian menghidupkan kembali orang-orang mati dari kubur mereka serta dikembalikan setiap ruh kepada tubuhnya kemudian bangkitlah umat insan untuk menghadap kepada yang kuasa mereka. Mereka dihimpunkan dan dikumpulkan didalam suatu keadaan tanpa ganjal kaki, telanjang tanpa berpakaian dan belum berkhitan. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
§NèO /ä3¯RÎ) y÷èt/ y7Ï9ºs tbqçFÍhyJs9 ÇÊÎÈ ¢OèO ö/ä3¯RÎ) tPöqt ÏpyJ»uÉ)ø9$# cqèWyèö7è? ÇÊÏÈ
Artinya: “kemudian setelah itu sesungguhnya kalian benar-benar akan mati , kemudian sensungguhnya kau sekalian akan dibangkitakan dari kuburmu dihari kiamat” (QS: Al – Mukminun: 15-16).
Tentang penghimpunan dan pengumpulan manusia, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
artinya: “pada hari selesai zaman insan dikumpulkan dalam keadaan tanpa ganjal kaki, telanjang dan tanpa dihitan” (mutafaqun alaih)[3]
Berikut ini ialah nama-nama hari akhirat:
B. Rumi (transliterasi) | Arab | Terjemahan |
Yawm al-Qiyāmaṯ | يوم القيامة | Hari kebangkitan |
al-Sā'aṯ | الساعة | Waktu |
Yawm al-Akhīr | يوم الآخر | Hari Akhir |
Yawm al-Dīn | يوم الدين | Hari selesai (agama) |
Yawm al-Faṣl | يوم الفصل | Hari keputusan |
Yawm al-Ḥisāb | يوم الحساب | Hari perhitungan |
Yawm al-Fatḥ | يوم الفتح | Hari pengadilan |
Yawm al-Talāq | يوم التلاق | Hari perpisahan |
Yawm al-Jam'(i) | يوم الجمع | Hari pengumpulan |
Yawm al-Khulūd | يوم الخلود | Hari kekekalan |
Yawm al-Khurūj | يوم الخروج | Hari Keluar |
Yawm al-Ba'th | يوم البعث | Hari Kebangkitan |
Yawm al-Ḥasraṯ | يوم الحسرة | Hari penyesalan |
Yawm al-Tanād | يوم التناد | Hari pemanggilan |
Yawm al-Āzifaṯ | يوم الآزفة | Hari mendekat |
Yawm al-Taghābun | يوم التغابن | Hari terbukanya aib |
Yawm al-Wa'īd | يوم الوعيد | Hari janji akan siksa |
Yawm al-Aẕīm | اليوم العظيم | Hari agung |
al-Yawm al-Masyhūd | اليوم المشهود | Hari penyaksian |
al-Qāri’aṯ | القارعة | Bencana yang menggetarkan |
al-Ghāsyiaṯ | الغاشية | Bencana yang tak tertahankan |
al-Ṣākhkhaṯ | الصاخة | Bencana yang memilukan |
al-Tāmmaṯ al-Kubrā | الطامة الكبرى | Bencana yang melanda |
al-Ḥāqqaṯ | الحاقة | Kebenaran besar |
al-Wāqi'aṯ | الواقعة | Peristiwa besar |
B. Alam Barzakh (Kubur)
Sebelum terjadi hari qiyamat, bagi mereka yang telah wafat mengalami kehidupan alam abadi yang disebut alam barzah ( ar-Rum 55-56 ).
tPöqtur ãPqà)s? èptã$¡¡9$# ÞOÅ¡ø)ã tbqãBÌôfãKø9$# $tB (#qèVÎ6s9 uöxî 7ptã$y 4 Ï9ºxx. (#qçR%x. tbqä3sù÷sã ÇÎÎÈ tA$s%ur tûïÏ%©!$# (#qè?ré& zNù=Ïèø9$# z`»yJM}$#ur ôs)s9 óOçFø[Î6s9 Îû É=»tFÏ. «!$# 4n<Î) ÇPöqt Ï]÷èt7ø9$# ( #x»ygsù ãPöqt Ï]÷èt7ø9$# öNà6¨ZÅ3»s9ur óOçFZä. w tbqßJn=÷ès? ÇÎÏÈ
Artinya: Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa; "mereka tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)". menyerupai Demikianlah mereka selalu dipalingkan (dari kebenaran). Dan Berkata orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir): "Sesungguhnya kau Telah berdiam (dalam kubur) berdasarkan ketetapan Allah, hingga hari berbangkit; Maka inilah hari berbangkit itu akan tetapi kau selalu tidak meyakini(nya)."(Q.S. Ar-Ruum. 55-56)
Barzah berarti sesuatu yang terletak diantara dua barang atau penghalang. Pada masa itu ruh insan sudah menyadari akan kebenaran janji-janji Allah ( al-Mu'minun 99-100 ).
#Ó¨Lym #sÎ) uä!%y` ãNèdytnr& ßNöqyJø9$# tA$s% Éb>u ÈbqãèÅ_ö$# ÇÒÒÈ þÌj?yès9 ã@yJôãr& $[sÎ=»|¹ $yJÏù àMø.ts? 4 Hxx. 4 $yg¯RÎ) îpyJÎ=x. uqèd $ygè=ͬ!$s% ( `ÏBur NÎgͬ!#uur îyöt/ 4n<Î) ÏQöqt tbqèWyèö7ã ÇÊÉÉÈ
Artinya: (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila tiba maut kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah Aku (ke dunia). Agar Aku berbuat amal yang saleh terhadap yang Telah Aku tinggalkan. sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu ialah perkataan yang diucapkannya saja. dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan. (Q.S Al-Mu’minun 99-100).
C. Kiamat Besar
Urutan insiden dihitung semenjak wafatnya Imam Mahdi, kemudian Nabi Isa akan berhaji dan setelah itu dia juga wafat. Kemudian seluruh ulama mursyid dan mujtahid juga akan diwafatkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Ilmu agama Islam akan benar-benar dicabut secara tepat dan hilang dari muka bumi. Tinggallah yang hidup insan yang terbagi dalam dua kelompok yaitu mukmin, dan munafik. Orang-orang mukmin akan tetap beribadah kepada Allah. Sedangkan orang-orang muslim munafik akan kembali menjadi kafir dan akan menjadi bertambah kejahilannya dengan berzina di pasar dan menyerupai hewan, meminum khamar, judi, laga membunuh dan lain sebagainya.
Setelah puluhan tahun keadaan yang rusak begitu menjadi-jadi. Kemudian matahari terbit dari arah barat, maka berarti pintu tobat ditutup dan tidak ada lagi pengampunan dari Allah subhanahu wa ta’ala. Kemudian muncul makhluk (hewan) yang sanggup berbicara, binatang ini akan memberi tanda kepada orang-orang Muslim dan kafir. Setelah ia menghilang, kemudian Allah menurunkan awan (asap) ke seluruh permukaan bumi yang akan menjadikan matinya seluruh insan mukmin dan muslim.Tinggallah di bumi manusia-manusia kafir yang akan hidup untuk beberapa puluh tahun lamanya. Mereka akan menghancurkan Ka’bah dan mesjid Nabi. Lalu Allah akan menunjukkan gempa-gempa ke seluruh bumi dan terakhir gempa di Arab yang kemudian disusul oleh keluarnya api dari negeri Yaman yang akan menghalau insan berkumpul menuju Arafah. Lalu kehancuran alam semesta dimulai.[4]
Apabila selesai zaman hendak tiba, ada disebutkan akan terjadi insiden menyerupai dibawah ini yaitu:
- Hijaunya bumi Arafah.
- Lahirnya ramai bawah umur hasil perbuatan zina yakni dari perkahwinan tidak sah atau perceraian yang tidak diluluskan oleh mahkamah.
- Keluar sejenis binatang dari perut bumi yang digelar Dabbatul Ardhi.
- Keluar asap tebal dibumi Hijaz.
- Munculnya nabi-nabi palsu yang ke 40.
- Berlaku perang besar di daerah Kaukasus.
- Runtuhnya Kaabah akhir diserang oleh orang Habsyah.
- 3 kali gempa bumi.
- Bermulalah kekuasaan Dajjal.
- Munculnya Imam Mahdi.
- Turunnya Nabi Isa a.s.dan membunuh Dajjal.
- Keluarnya suku Yakjuj dan Makjuj.
- Diangkat Al-Quran dan ilmu-ilmu agama (Addin) dari manusia.
- Matahari terbit dari ufuk barat.
- Terdengar tiupan sangkakala pertama, kedua.[5]
D. Buku Catatan Amal, Neraka, Surga
1) Buku Catatan Amal
Yawm al Hisãb artinya hari perhitungan/ penghakiman amal baik dan amal buruknya manusia. Setelah berada di Mahsyar selanjutnya mereka satu persatu dihisab. Sebelum dihisab, mereka diberitahu wacana amal perbuatan yang telah mereka kerjakan meskipun mereka telah lupa apa yang mereka kerjakan. Amal insan didunia telah dicatat oleh Malaikat Kirâman Kâtibîn, tanpa ada kekliruan sedikitpun.
Manusia akan merenima buku catatan amal yang telah dilakukan ketika di dunia. Amal-amal tersebut kemudian ditimbang di atas mizan atau neraca. Barang siapa yang berat amal kebaikannya akan dimasukkan ke nirwana dan yang ringan kebaikannya akan dimasukkan ke neraka. Apabila buku (catatan) itu berat amal kebaikkannya akan diterima tangan kanan, sebaliknya bila buku itu berat amal kejahatannya akan diterima tangan kiri. Sesuai dengan Firman Allah Al-Isra ayat 71 "Ingatlah suatu hari yang dikala itu Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya, dan barang siapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitab itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun." (Al-Isra ayat 71)”.[6]
2) Surga dan Neraka
Sebelum memasuki nirwana atau neraka, insan akan melewati Shiroth yaitu jembatan yang direntangkan di atas neraka jahannam yang akan dilewati ummat manusia. Orang beriman akan berjalan melalui shiroth sesuai dengan amalan mereka sedangkan orang kafir eksklusif masuk dalam neraka tanpa melewati shiroth. Di antara mereka ada yang berjalan sekejap mata, ada yang secepat kilat, ada yang secepat hembusan angin, ada pula yang berjalan secepat kuda, ada pula yang berjalan menyerupai penunggang unta, ada yang dengan berlari, ada yang dengan berjalan santai, ada yang dengan merangkak, dan ada pula yang jatuh dalam neraka, na’udzu billah.
Berjalan di shiroth tersebut bukanlah ikhtiyar (usaha) manusia. Seandainya hal itu merupakan perjuangan mereka, tentu mereka akan berjalan melewati shiroth dengan cepat. Akan tetapi mereka hanya sanggup melewatinya tergantung dari amalannya di dunia. Barangsiapa yang bersegera melakukan amalan sesuai dengan petunjuk Rasul, maka dia akan semakin cepat dalam melewati shiroth. Sebaliknya barangsiapa yang semakin lambat dalam melaksanakan amalan, maka dia akan semakin lambat pula dalam melewati shiroth.
Barangsiapa yang selamat melewati shiroth ini maka dia akan masuk surga. Dan yang pertama kali meminta dibukakan pintu nirwana ialah Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidak ada yang masuk ke nirwana sebelum dia shallallahu ‘alaihi wa sallam (HR. Muslim). Dan umat yang pertama kali akan memasuki nirwana ialah umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Beriman pada hari selesai yaitu beriman kepada adanya kebangkitan dan dihimpunkannya manusia. Setelah maut seluruh manusia, Allah ‘Azza wa Jalla kemudian menghidupkan kembali orang-orang mati dari kubur
Urutan insiden dihitung semenjak wafatnya Imam Mahdi, kemudian Nabi Isa akan berhaji dan setelah itu dia juga wafat. Kemudian seluruh ulama mursyid dan mujtahid juga akan diwafatkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Ilmu agama Islam akan benar-benar dicabut secara tepat dan hilang dari muka bumi.
Yawm al Hisãb artinya hari perhitungan/ penghakiman amal baik dan amal buruknya manusia. Setelah berada di Mahsyar selanjutnya mereka satu persatu dihisab. Sebelum memasuki nirwana atau neraka, insan akan melewati Shiroth yaitu jembatan yang direntangkan di atas neraka jahannam yang akan dilewati ummat manusia. Orang beriman akan berjalan melalui shiroth sesuai dengan amalan mereka sedangkan orang kafir eksklusif masuk dalam neraka tanpa melewati shiroth.
B. Saran
Dalam menjelaskan semua dilema ini pemakalah menjelaskan dengan secara umum atau tidak mendetail. Makara pemakalah sangat menunggu perhiasan dari banyak sekali pihak yang kiranya sanggup melengkapi isi makalah ini.mudah-mudahan makalah ini bermanfaat untuk pemakalah serta pembaca yang budiman.
KEPUSTAKAAN
Imam Syafi’i, Fiqhul Akbar. Bairut: 1942.
http://www.islamfrominside.com. Diakses 23 april 2012.
Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Terjemah Syarh ash-Shudur bi Syarh Hal al-Maut wa al-Qubur (Bandung: Pustaka Hidayah), . 2005.
www.mediamuslim.info. Diakses 20 april 2012.
[1] www.mediamuslim.info. Diakses 20 april 2012.
[3]Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Terjemah Syarh ash-Shudur bi Syarh Hal al-Maut wa al-Qubur (Bandung: Pustaka Hidayah), 2005, hal 38
[4]http://www.islamfrominside.com. Diakses 23 april 2012.
[5] Ibid, Imam Jalaluddin Asy-Suyuthi, hal.47.
[6] Ibid, hal 63.
Posting Komentar untuk "Aqidah Islam Wacana Hari Kiamat"