Upaya Kepala Sekolah Dalam Membuat Suasana Religius
Jejak Pendidikan-Upaya penciptaan suasana religius di sekolah, berdasarkan Muhaimin dkk. (2001: 298) dimulai dengan mengadakan banyak sekali acara keagamaan yang pelaksanaannya di tempatkan dilingkungan sekolah. Sifat pelaksanaan acara tersebut untuk pertama-tama sanggup dilakukan secara “top down” lalu pada masa-masa berikutnya diupayakan berjalan secara “bottom up” dan pada akibatnya dibutuhkan menjadi tradisi bagi sivitas sekolah.
Aktivitas keagamaan menyerupai khatmil qur’an dan istighosah serta acara yang sejenis dirasa sanggup membuat suasana ketenangan dan kedamaian di kalangan sivitas akademika sekolah. Menurut Zakiyah Derajat (1984: 4) perasaan tentram dan lega sanggup diperoleh setelah sembahyang, perasaan lepas dari ketenanganbatin sanggup diperoleh sehabis melaksanakan doa dan atau membaca Al-Qur’an, perasaan tenang dan berterima (pasrah) dan mengalah sanggup diperoleh setelah melaksanakan dzikir dan ingat kepada Allah SWT.
Di dalam penciptaan suasana religius di sekolah tidak pernah lepas dari tugas dan tanggung jawab seorang kepala sekolah. Karena orang pertama yang mempunyai kewajiban dalam meningkatkan segala hal yang berkaitan dengan sekolah yakni kepala sekolah. Kepala sekolah harus sanggup menjadi inovator dan mempunyai upaya-upaya dalam meningkatkan serta membuat hak-hak gres dalam suasana religius di sekolah yang dipimpinnya.
Jadi cukup terang bahwa upaya kepala sekolah dalam penciptaan suasana religius di sekolah sangat vital dan penting sekali dilaksanakan. Hal ini bertujuan dalam rangka untuk meningkatkan kemajuan sekolah sehingga mempunyai kualitas pendidikan yang baik serta sanggup mengikuti perkembangan zaman.
Posting Komentar untuk "Upaya Kepala Sekolah Dalam Membuat Suasana Religius"