Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Prosedur Pelaksanaan Pendidikan Karakter

Jejak Pendidikan- Ada lima langkah yang sanggup ditempuh untuk pelaksanaan pendidikan karakter. 
  1. Merancang dan merumuskan aksara yang ingin dibelajarkan pada siswa.
  2. Menyiapkan sumber daya dan lingkungan yang sanggup mendukung jadwal pendidikan aksara melalui integrasi mata pelajaran dengan indikator aksara yang akan dibelajarkan, pengelolaan suasana kelas berkarakter, dan menyiapkan lingkungan sekolah yang sesuai dengan aksara yang ingin dibelajarkan di sekolah.
  3. Meminta kesepakatan bersama (kepala sekolah, guru, karyawan, dan wali murid) untuk gotong royong ikut melaksanakan jadwal pendidikan aksara serta mengawasinya.
  4. Melaksanakan pendidikan aksara secara kontinyu dan konsisten.
  5. Melakukan penilaian terhadap jadwal yang sudah dan sedang berjalan. 


Apabila dalam proses tersebut diketahui ada penyimpangan dan pelanggaran norma dan etika, pihak sekolah maupun wali murid sanggup meminta pertanggungjawaban menurut kesepakatan awal yang telah disepakati bersama.

Proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013 terdiri atas lima pengalaman berguru pokok, yaitu:
  1. Mengamati,
  2. Menanya,
  3. Mengumpulkan informasi,
  4. Mengasosiasi, dan
  5. Mengkomunikasikan.


Berikut ini yaitu klarifikasi aplikasi dari kelima acara berguru (learning event) yang telah diuraikan dalam tabel di atas.

1) Mengamati
Dalam acara mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan penerima didik untuk melaksanakan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi penerima didik untuk melaksanakan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.

2) Menanya
Dalam acara mengamati, guru membuka kesempatan secara luas kepada penerima didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing penerima didik untuk sanggup mengajukan pertanyaan: pertanyaan wacana yang hasil pengamatan objek yang konkrit hingga kepada yang abnormal berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, ataupun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik. Dari acara kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui acara bertanya dikembangkan rasa ingin tahu penerima didik. Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin sanggup dikembangkan.

3) Mengumpulkan dan mengasosiasikan
Tindak lanjut dari bertanya yaitu menggali dan mengumpulkan isu dari aneka macam sumber melalui aneka macam cara. Untuk itu penerima didik sanggup membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melaksanakan eksperimen. Dari acara tersebut terkumpul sejumlah informasi.

Informasi tersebut menjadi dasar bagi acara berikutnya yaitu memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu isu dengan isu lainnya, menemukan referensi dari keterkaitan isu dan bahkan mengambil aneka macam kesimpulan dari referensi yang ditemukan.

4) Mengkomunikasikan hasil
Kegiatan berikutnya yaitu menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam acara mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil berguru penerima didik atau kelompok penerima didik tersebut.

Posting Komentar untuk "Prosedur Pelaksanaan Pendidikan Karakter"