Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Penanaman Nilai-Nilai Islam

Jejak Pendidikan- Penanaman yakni proses, perbuatan, dan cara menanamkan. Penanaman secara etimologi berasal dari kata tanam yang berarti benih, yang semakin terang saat menerima imbuhan me-kan menjadi “Menanamkan” yang berarti menaburkan ajaran, paham, dan lain sebagainya, serta berarti pula memasukkan, membangkitkan, atau memelihara perasaaan, cinta kasih, dan lain sebagainya.

Nilai yakni suatu keyakinan dan kepercayaan yang menjadi dasar seseorang atau kelompok untuk menentukan tindakannya, atau menilai suatu yang bermakna bagi kehidupannya.

Menurut Sidi Gazalba nilai yakni sesuatu yang bersifat abstrak, ideal, nilai bukan benda konkrit, bukan fakta, tidak hanya problem benar dan salah yang menuntut pembuktian empirik, melainkan penghayatan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki. Sedang berdasarkan Chabib Thoha nilai merupakan sifat yang menempel pada sesuatu (sistem kepercayaan) yang telah bekerjasama dengan subjek yang memberi arti (manusia yang meyakini). Sehingga nilai sanggup dikatakan atau mempunyai kegunaan sebagai sebuah teladan tingkah laris manusia.

Sedangkan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu salama yang artinya selamat, sentosa, dan damai. Asal kata tersebut dibuat dari kata aslama, yuslimu, Islaman, yang berarti memelihara dalam keadaan sentosa, dan berarti juga menyerahkan diri, tunduk, patuh, dan taat. Dengan demikian, secara antropologis perkataan Islam sudah menggambarkan kodrat insan sebagai makhluk yang tunduk dan patuh pada Tuhan.

Secara istilah, Islam berarti suatu nama bagi agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada insan melalui seorang Rasul. Atau lebih tegas lagi Islam yakni ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada masyarakat insan melalui Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi, tetapi mengenai banyak sekali segi dari kehidupan manusia.

Terdapat dua nilai dalam Islam yaitu nilai Illahiyah dan nilai Insaniyah. Nilai Ilahiyah merupakan nilai yang bersahabat kaitannya dengan ketuhanan. Sedangkan nilai insaniyah berkaitan dengan kemanusiaan, keduanya bekerjasama dengan tingkah laris manusia. Tetapi yang dimaksud nilai dalam hal ini yakni konsep yang berupa ajaran-ajaran Islam, dimana pedoman Islam itu sendiri merupakan seluruh pedoman Allah yang bersumber Al-Qur’an dan Sunnah yang pemahamannya tidak terlepas dari pendapat para jago yang telah lebih memahami dan menggali pedoman Islam. Atau sanggup dikatakan nilai yang dimaksud disini yakni pedoman apa saja yang sanggup diambil untuk sanggup diaplikasikan pada diri seorang anak maupun diri masyarakat.

 Penanaman secara etimologi berasal dari kata tanam yang berarti benih Pengertian Penanaman Nilai-nilai Islam

Nilai-nilai Islam juga sanggup dilihat dari dua segi yaitu: segi nilai normative dan segi nilai operatif. Dalam Al Qur’an terdapat nilai-nilai normative yang menjadi teladan dalam pendidikan Islam. Nilai yang dimaksud terdiri atas tiga pilar utama, yaitu:
  1. I’tiqadiyyah, yang berkaitan dengan pendidikan keimanan, menyerupai percaya kepada Allah, malaikat, rosul, kitab, hari final dan takdir, yang bertujuan untuk menata kepercayaan individu.
  2. Khuluqiyah, yang berkaitan dengan pendidikan etika, yang bertujuan untuk membersihkan diri dari sikap rendah dan menghiasi diri dengan sikap terpuji.
  3. Amaliyyah, yang berkaitan dengan pendidikan tingkah laris sehari-hari, baik bekerjasama dengan pendidikan ibadah dan pendidikan muamalah.


Sedangkan nilai-nilai operatif berdasarkan Zulkarnain dalam bukunya transformasi nilai-nilai Pendidikan Islam disebutkan bahwa nilai-nilai Islam mencakup empat aspek pokok yaitu nilai Tauhid, Ibadah, Akhlak dan Kemasyarakatan/sosial.

Nilai-nilai Islam pada hakikatnya yakni kumpulan dari prinsip-prinsip hidup, ajaran-ajaran perihal bagaimana insan seharusnya menjalankan kehidupannya di dunia ini, yang satu prinsip dengan lainnya saling terkait membentuk satu kesatuan yang utuh tidak sanggup dipisah-pisahkan. Jangan dikira bahwa ada satu nilai berdiri sendiri, jadi Islam itu intinya yakni satu sistem, satu paket, paket nilai yang saling terkait satu sama lain, membentuk apa yang disebut sebagai teori-teori Islam yang baku.

Jadi, dari klarifikasi diatas maka penulis menyimpulkan bahwa menanamkan nilai-nilai Islam yakni proses seseorang untuk memperlihatkan pemahaman perihal sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau mempunyai kegunaan bagi kemanusiaan yang berlandaskan pedoman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, sesuai dengan Al-Qur’an dan hadist.


 Rujukan: 

  1. DepDikBud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990.
  2. Peter Salim & Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia.
  3. Muhaimin, Nuansa Baru Pendidikan Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006.
  4. HM. Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.
  5. Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006.
  6. Abdurrahman An-Nahlawi, Prinsip-Prinsip dan Metode Pendidikan Islam, Bandung: CV. Diponegoro, 1989.
  7.  Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006.



Posting Komentar untuk "Pengertian Penanaman Nilai-Nilai Islam"