Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Anak Usia Dini

Jejak Pendidikan- Anak usia dini merupakan sosok individu kecil yang tengah tumbuh dan berkembang pesat baik secara fisik maupun psikologisnya. Dalam pasal 28 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa anak usia dini ialah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun. 

Montessori menyampaikan bahwa masa usia dini merupakan fase absorbmind yaitu masa menyerap pikiran (Rachmawati dan Kurniati, 2010:41). Pada masa ini anak dengan mudah menyerap segala sesuatu yang terjadi dilingkungannya menyerupai sebuah spon yang menyerap air. Masa ini biasa disebut dengan masa the golden age atau masa keemasan, dimana kemampuan otak anak dalam menyerap informasi sangat tinggi. Apapun info yang diperoleh anak akan berpengaruh terhadap perkembangannya dikemudian hari. Jika pada masa ini anak diberikan stimulasi yang sempurna dan sesuai dengan tahapan perkembangan yang dilalui anak, maka anak akan menjadi lebih matang baik secara fisik maupun psikologis dan siap menghadapi masa sekolahnya.
 Anak usia dini merupakan sosok individu kecil yang tengah tumbuh dan Pengertian Anak Usia Dini

Menurut Hartanti (Aisyah, 2010:1.5) anak usia dini memiliki sejumlah karakteristik yaitu mempunyai rasa ingin tahu yang besar, merupakan eksklusif yang unik, suka meniru, kaya akan fantasi dan imajinasi, suka bereksplorasi, masa yang paling potensial untuk belajar, menawarkan sikap egoisentris, dan cuilan dari makhluk sosial.


Anak usia dini selalu ingin tahu, hal ini sanggup dilihat dari sukanya anak bertanya, mengamati sesuatu, dan suka mencoba-coba. Rasa ingin tahu sangat penting dimiliki anak sebab merupakan dasar memperoleh pengetahuan. Anak usia dini suka meniru, anak akan menjiplak terhadap segala sesuatu yang tampak disekitarnya, peniruan ini tidak hanya pada perilaku tetapi terhadap segala kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya. Selanjutnya, anak usia dini kaya akan fantasi dan imajinasi.

Hal ini sangat penting bagi pengembangan kreativitasnya. Anak usia dini juga bahagia melaksanakan eksplorasi terhadap lingkungannya dengan cara melakukan trial and eror. Anak usia dini cuilan dari makhluk sosial, hal tersebut ditandai dengan sukanya anak bergaul dan bermain dengan teman sebayanya. Ia mulai mencar ilmu berbagi, menunggu giliran, dan mengalah terhadap temannya. Melalui interaksi sosial ini anak sanggup belajar bersosialisasi dan mengikuti keadaan dengan lingkungan sosialnya.

Berdasarkan uraian di atas sanggup disimpulkan bahwa masa usia dini merupakan masa yang paling potensial bagi anak untuk mencar ilmu dan mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya, sehingga perlu diberikan stimulasi untuk mengoptimalisasi seluruh aspek perkembangan anak. Mengingat bahwa anak mempunyai karakteristik yang unik dan berbeda dengan orang dewasa, maka santunan stimulasi harus disesuaikan dengan karakteristik dan perkembangan anak sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya.



Rujukan: 

Aisyah, Siti. 2010. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Univesitas Terbuka, Jakarta.
Rachmawati dan Kurniati. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada AnakKencana Prenada Media Group, Jakarta.

Posting Komentar untuk "Pengertian Anak Usia Dini"