Manfaat Kecerdasan Emosional
Jejak Pendidikan- Pengembangan emosi harus dimulai semenjak usia dini. Oleh alasannya ialah itu, maka tugas orang bau tanah sangat diperlukan dalam pengembangan dan pembentukan emosi anak.Sebagai orang bau tanah hendaknya bisa membimbing anaknya supaya mereka sanggup mengelola emosinya sendiri dengan baik dan benar. Di samping itu diperlukan anak tidak bersifat pemarah, putus asa, atau angkuh, sehingga prestasi yang telah dimilikinya akan bermanfaat bagi dirinya.
Para mahir psikologi menyebutkan bahwa IQ hanya mempunyai tugas sekitar 20 persen dalam memilih keberhasilan hidup, sedangkan 80 persen sisanya ditentukan oleh faktor-faktor lain. Diantara yang terpenting ialah kecerdasan emosi (emotional quotion). Dalam kehidupan berbagai masalah-masalah yang tidak sanggup dipecahkan semata dengan memakai kemampuan intelektual seseorang. Kematangan emosi ternyata sangat memilih keberhasilannya. Dengan kata lain, kecerdasan emosi mempunyai donasi yang sangat besar dalam mencapai keberhasilan hidup. Penelitian yang dilakukan Goleman wacana kompetensi-kompetensi nyata yang mengantarkan kepada kesuksesan dalam pekerjaan apapun, mengambarkan bahwa dalam memilih pencapaian prestasi puncak dalam pekerjaan, tugas IQ memang hanya menempati kedua setelah kecerdasan emosi.
Dari uraian di atas menegaskan bahwa emosi itu sendiri mempunyai manfaat yang besar dalam melaksanakan proses kehidupan, alasannya ialah dengan kecerdasan emosi insan sanggup mengontrol tindakan yang dilakukan, menjaga diri, menjalin hubungan dengan orang lain, mempunyai impian untuk berkompetisi dan sebagainya.
Apabila insan menjalani kehidupan tanpa adanya emosi merupakan kehidupan tanpa kesan, alasannya ialah suatu insiden tentu disertai emosi, maka insiden tersebut mempunyai kesan yang besar lengan berkuasa dalam diri seseorang.Akan tetapi apabila ledakan emosi berlebihan, sehingga mengalahkan nalar yang rasional, maka kurang baik bagi kehidupan insan dan itulah yang perlu dilatih, dicerdaskan sebagaimana teori kecerdasan emosional yaitu terbentuknya kecerdasan spiritual dari keseimbangan antara kecerdasan emosional dan intelligensi.
Goleman menyatakan apabila emosi terlampau ditekan, terciptalah kebebasan dan jarak apabila emosi tak dikendalikan, terlampau ekstrim dan terus menerus emosi menjadi sumber penyakit. Misalnya stress berlebihan, amarah yang berlebihan, manil (gangguan emosi yang berlebihan). Dari uraian di atas sanggup disimpulkan bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional kita maka semakin besar kemungkinannya untuk sukses sebagai pekerja, orang tua, anak terpelajar balig cukup akal mempunyai kegunaan bagi orang tua, kawan bagi pasangan hidup, atau calon untuk suatu posisi jabatan.
Penelitian wacana kecerdasan emosional menunjukkan bahwa EQ ialah penilaian yang bisa mencegah munculnya sikap buruk, meningkatkan EQ pada remaja sanggup membantu mengurangi resiko budbahasa keras berlebihan dan membantu mencegah kebrutalan yang terjadi di sekolah. Kecerdasan emosional di usia dini menunjukkan seseorang bekal yang baik untuk masa dewasanya.
Sumber:
- Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, 2001).
- Daniel Goleman, Emotional Intelligence atau Kecerdasan Emosional, Mengapa EI lebih penting daripada IQ, terj. T Hermaya, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,2004).
Posting Komentar untuk "Manfaat Kecerdasan Emosional"