Langkah-Langkah Pembangunan Emotional Spiritual Quotient (Esq) Part 2
- Langkah-langkah Pembangunan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Menurut Ary Ginanjar Agustian
B. Mental Building (Pembangunan Mental)
Langkah selanjutnya ialah Mental Building, yaitu membangun kecerdasan emosi melalui enam prinsip yang didasarkan atas rukun iman, yaitu membangun prinsip bintang sebagai pegangan hidup, mempunyai prinsip malaikat sehingga mampu mendapatkan amanah oleh orang lain, mempunyai prinsip kepemimpinan, menyadari pentingnya prinsip pembelajaran, mempunyai prinsip masa depan, dan mempunyai prinsip keteraturan.
http://fahrizal91.blogspot.co.id/ |
Enam prinsip untuk membangun mental merupakan citra umum untuk dijadikan contoh dalam membangun manusia kamil. Enam prinsip yang berorientasi pada rukun kepercayaan yang diantaranya:
1) Beriman Kepada Allah Sebagai Landasan atau Dasar dari Prinsip yang Ada (Star Principle)
Ary Ginanjar Agustian menunjukkan penguatan bahwa tauhid ialah kepemilikan rasa kondusif intrinsik; kepercayan diri yang sangat tinggi; integritas yang sangat kuat; perilaku bijaksana dan mempunyai tingkat motivasi yang sangat tinggi; yang semuanya dilandasi dan dibangun alasannya ialah kepercayaan dan berprinsip hanya kepada Allah serta memuliakan dan menjaga sifat Allah.
2) Beriman Kepada Malaikat Sebagai Prinsip Kepercayaan (Angel Principle)
Seseorang yang telah mempunyai prinsip malaikat ialah seseorang yang mempunyai tingkat kualitas yang tinggi, kesepakatan yang kuat, mempunyai kebiasaan untuk memberi, suka menolong, dan mempunyai perilaku saling percaya.
3) Beriman Kepada Nabi dan Rasul Sebagai Prinsip Kepemimpinan (Leadership Principle)
Pemimpin sejati yaitu seseorang yang selalu menyayangi dan memberi perhatian kepada orang lain, sehingga ia dicintai. Memiliki integritas yang kuat, sehingga ia dipercaya oleh pengikutnya, selalu membimbing dan mengajari pengikutnya, mempunyai kepribadian yang berpengaruh dan konsisten. Yang terpenting ialah memimpin berlandaskan bunyi hati yang fitrah. Pola pemimpin yang diistilahkan dengan pemimpin spiritual yang mempunyai ciri-ciri menyadari kelemahannya dan melihat ke masa depan yang semuanya dilandasi dengan ketakwaan pada Allah sebagai prinsip utama.
4) Beriman Kepada Kitab Allah Sebagai Prinsip Pembelajaran (Learning Principle)
Seseorang yang telah mempunyai prinsip pembelajaran yang berlandaskan al-Qur’an, maka akan mempunyai kebiasaan membaca buku dan membaca situasi dengan cermat, selalu berpikir kritis dan mendalam, selalu mengevaluasi pemikirannya kembali, bersikap terbuka untuk mengadakan penyempurnaan, mempunyai pedoman yang berpengaruh dalam belajar, yaitu berpegang pada al-Qur’an.
5) Beriman Kepada Hari Kemudian Sebagai Prinsip Masa Depan (Vision Principle)
Keyakinan pada hari pembalasan merupakan suatu prinsip yang memunculkan prinsip yang berorientasi ke masa depan dan selalu berorientasi kepada tujuan selesai terhadap setiap langkah yang dibuat, melaksanakan setiap langkah secara optimal dan bersungguh-sungguh, mempunyai kendali diri dan sosial alasannya ialah telah
memiliki kesadaran akan adanya “hari kemudian” mempunyai kepastian akan masa depan dan mempunyai ketenangan batiniah yang tinggi, yang tercipta alasannya ialah sebuah keyakinan akan adanya “hari pembalasan”.
6) Beriman Kepada Ketentuan Allah Sebagai Prinsip Keteraturan (Well Organized Principle)
Dengan prinsip ini maka akan mempunyai kesadaran, ketenangan, dan keyakinan dalam berusaha, alasannya ialah pengetahuan akan kepastian aturan alam dan aturan sosial serta sangat memahami akan arti penting seluruh proses yang harus dilalui,
serta berorientasi pada pembentukan sistem, dan selalu berupaya menjaga sistem yang telah dibentuk.[1]
[1] Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ: Emotional Spiritual Quotient Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam..., hlm. 65 – 152.
Posting Komentar untuk "Langkah-Langkah Pembangunan Emotional Spiritual Quotient (Esq) Part 2"