Konsep Stad (Student Teams Achivemen Divisions)
Jejak Pendidikan- Konsep Student Teams Achivemen Divisions (STAD) Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tipe. Tipe dari pembelajaran kooperatif diantaranya yaitu Jigsaw, Team Games Tournamen (TGT), Group Investigation (GI), Student Teams Achievemen Divisions (STAD), Teams Assisted Individualisation (TAI), dan Think Pair Share (TPS). Pada setiap tipe pembelajaran kooperatif mempunyai beragam karakteristik, pembedaan dalam hakikat pembelajaran, bentuk kerjasama, penilaian, peranan dan komunikasi antar siswa serta peranan guru.
Baca Juga (Konsep Prestasi)
Salah satu pembelajaran kooperatif yang paling sederhana yaitu tipe Student Teams Achievemen Divisions (STAD). Menurut Ibrahim (2000:20) STAD merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh Robert Slavin, dan merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana.
Isjoni (2007:51) beropini bahwa “STAD merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada adanya kegiatan dan intraksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pembelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal”.
Dalam STAD siswa dibagi kedalam beberapa kelompok atau tim, masing-masing terdiri dari empat hingga lima orang anggota kelompok. Tiap tim mempunyai anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuan akademiknya (tinggi, sedang, rendah). Tiap anggota tim memakai lembar kerja akademik dan kemudian saling membantu untuk menguasai materi asuh melalui Tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota tim. Secara individu atau tim, tiap ahad atau tiap dua ahad dilakukan penilaian oleh guru untuk mengetahui penguasaan mereka terhadap materi akademik yang akan dipelajari (Nurhadi,2004:65)
Isjoni (2007: 51), menjelaskan bahwa proses pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai lima tahap, yaitu:
Tahap Penyajian Materi
Sebelum guru memulai pembelajaran, terlebih dahulu memberikan indikator yang harus dicapai dan memotivasi rasa ingin tahu siswa perihal materi yang akan dipelajari. Kemudian dilanjutkan dengan apersepsi dan menjelaskan kepada siswa perihal garis besar materi yang akan dipelajari.
Tahap Kerja Kelompok
Dalam setiap kelompok terdiri dari empat hingga lima orang siswa yang heterogen menurut kemampuan akademik dan jenis kelamin. Pada tahap ini setiap siswa diberi lembar kiprah sebagai materi yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok siswa saling mengembangkan tugas, saling membantu memperlihatkan penyelesaikan semoga semua anggota kelompok sanggup memahami materi yang dibahas, dan satu lembar dikumpulkan sebagai hasil kerja kelompok. Pada tahap ini guru berperan sebagai fasilitator dan motivator kegiatan tiap kelompok.
Tahap tes individu
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan berguru telah dicapai, diadakan tes individu mengenai materi yang telah dibahas. Tes individu diadakan pada setiap final pertemuan kedua atau ketiga. Hal ini dilakukan semoga siswa sanggup memperlihatkan apa yang telah dipelajari secara individu selama bekerja dalam kelompok . Skor perolehan individu ini didata dan diarsipkan, kemudian dipakai pada perhitungan perolehan skor kelompok.
Tahap perhitungan skor perkembangan individu
Skor perkembangan individu dihitung menurut skor awal. Berdasarkan skor awal setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk memperlihatkan sumbangan skor maksimal pada kelompoknya menurut skor tes yang diperolehnya. Skor perkembangan individu tidak didasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi menurut atas beberapa jumlah skor itu melampaui rata-rata skor siswa yang lalu.
Langkah-langkah dalam penskoran poin peningkatan individu adalah:
- Langkah I : (Menetapkan skor dasar)
Setiap siswa diberikan skor menurut nilai awal.
Siswa memperoleh nilai untuk kuis pada pelajaran terkini- Langkah II : (Menghitung skor tes/kuis terkini)
- Langkah III : (Menghitung skor peningkatan/perkembangan)
Siswa mendapat poin peningkatan yang besarnya ditentukan menurut apakah skor kuis terkini mereka melampaui skor dasar dengan mengunakan ukuran skala :
- >10 poin di bawah skor dasar = 0 poin
- 10 - 1 poin dibawah skor dasar = 10 poin
- 10 poin diatas skor dasar = 20 poin
- > 10 poin di atas sekor dasar = 30 poin
Perhitungan skor perkembangan individu ini dimaksudkan semoga siswa terpacu untuk memper oleh prestasi terbaik sesuai dengan kemampuanya.
Tahap derma penghargaan kelompok
Penghargaan kelompok diberikan kepada kelompok yang mempunyai skor atau poin tinggi. Penghitung skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masing-masing skor individu siswa dalam satu kelompok dan balasannya dibagi sesuai dengan banyaknya anggota dalam kelompok.
Posting Komentar untuk "Konsep Stad (Student Teams Achivemen Divisions)"