Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Komponen-Komponen Pembelajaran

Jejak Pendidikan- Berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dari komponenkomponen yang ada didalamnya, berdasarkan Moedjiono dan Dimyati komponen-komponen proses mencar ilmu megajar tersebut yaitu penerima didik, guru, tujuan pembelajaran, materi/isi, metode, media dan evalusi.

1) Peserta didik
Peserta didik yaitu insan dengan segala fitrahnya. Mereka memiliki perasaaan dan fikiran serta cita-cita atau aspirasi. Mereka memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi yaitu sandang, pangan, papan, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk mendapat pengakuan, dan kebutuhan untuk mengaktualisasi dirinya sesuai dengan potensinya.

Menurut undang undang No.20 perihal Sistem Pendidikan Nasional, penerima didik yaitu anggota masyarakat yang berusaha menyebarkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik yaitu subjek yang bersifat unik yang mencapai kedewasaan secara bertahap.

2) Guru
Pengertian guru berdasarkan Muhammad Ali merupakan pemegang peranan sentral proses mencar ilmu mengajar. Guru yang setiap hari berhadapan eksklusif dengan siswa termasuk karakterisrik dan duduk perkara mengajar yang mereka hadapi berkaitan dengan proses mencar ilmu mengajar.

Dari pendapat diatas sanggup dikemukakan bahwa guru yaitu seseorang dengan fitrahnya sebagai insan berkepribadian yang memegang peranan penting dalam proses mencar ilmu mengajar dan berpartisipasi penuh dalam menyelenggarakan pendidikan. Berkaitan dengan penelitian ini guru dalam pembelajaran mata diklat menciptakan teladan yaitu guru yang hebat di bidangnya dan berkompeten, tentunya guru yang sanggup membimbing siswa dalam pembuatan pola.

3) Tujuan Pembelajaran
Dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 perihal Standar Proses disebutkan bahwa tujuan pembelajaran menunjukkan petunjuk untuk menentukan isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam menentukan alat-alat bantu pengajaran dan mekanisme pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur prestasi mencar ilmu siswa.

Upaya merumuskan tujuan pembelajaran sanggup memberikan  anfaat tertentu, baik bagi guru maupun siswa. Nana Syaodih Sukmadinata mengidentifikasi 4 (empat) manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu:

  1. Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud acara mencar ilmu mengajar kepada siswa, sehingga siswa sanggup melaksanakan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri.
  2. Memudahkan guru menentukan dan menyusun materi ajar.
  3. Membantu memudahkan guru menentukan acara mencar ilmu dan media pembelajaran.
  4. Memudahkan guru mengadakan evaluasi Berdasarkan pendapat diatas sanggup dikemukakan bahwa tujuan pembelajaran yaitu suatu rancangan yang menitik beratkan terhadap pencapaian yang akan didapat oleh penerima didik sesudah melalui proses pembelajaran itu sendiri.

4) Materi/isi
Secara garis besar sanggup dikemukakan bahwa materi pembelajaran (instructional materials) yaitu pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dikuasai penerima didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan biar pelaksanaan pembelajaran sanggup mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh penerima didik. Artinya, materi yang ditentukan untuk acara pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta tercapainya indikator.

5) Metode
Metode pembelajaran berdasarkan Oemar Hamalik merupakan salah satu cara yang dipakai oleh guru dalam mengadakan korelasi dengan siswa pada ketika berlangsungnya pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Sedangkan berdasarkan Nana Sudjana metode yaitu cara yang dipakai guru dalam mengadakan interaksi atau korelasi dengan siswa pada ketika berlangsungnya pembelajaran.

Menurut Soetopo metode pembelajaran yang dipakai dalam acara mencar ilmu mengajar sebagai berikut:

1) Metode ceramah
Sebuah bentuk interaksi mencar ilmu mengajar yang dilakukan melaui klarifikasi dan penuturan secara mulut oleh guru terhadap sekelompok penerima diklat.

2) Metode Diskusi
Diskusi diartikan sebagai suatu proses penyampaian materi, dimana guru bersama subjek didik mengadakan obrolan bersama untuk mencari jalan pemecahan dan menyerap serta menganalisis satu atau sekelompok materi tertentu.

3) Metode Tugas
Tugas diartikan sebagai materi suplemen yang harus dipenuhi oleh subjek didik, baik didalam maupun diluar kelas.

4) Metode Latihan Inkuiri
Latihan inkuiri diartikan sebagai proses mempersiapkan kondisi biar subjek didik siap menjawab teka teki.

5) Metode Karyawisata
Metode karya wisata diartikan sebagai suatu taktik mencar ilmu mengajar, dimana guru dan muridnya mengunjungi suatu daerah tertentu yang relevan untuk memperoleh sejumlah pengalaman empiris. Berdasarkan pendapat di atas sanggup dikemukakan bahwa metode pembelajaran yaitu taktik atau cara yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan korelasi atau interaksi dengan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.


Rujukan:

  1. Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1993).
  2. Nazaruddin, Manajemen Pembelajaran, (Jogjakarta: Teras, 2007).
  3. Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002).

Posting Komentar untuk "Komponen-Komponen Pembelajaran"