Kewajiban Orang Bau Tanah Terhadap Anaknya

Jejak Pendidikan- Orang bau tanah mempunyai kiprah dan kewajiban kepada anaknya semenjak ia lahir sampai dewasa. Tugas orang bau tanah kepada anaknya yang gres lahir ialah :

Mengumandangkan adzan dan iqomah saat anak gres lahir.
Membaca doa sebagai menandakan syukur kepada Allah atas nikmat yang baru.
Memberi nama yang bagus
Mencukur rambut
Mengaqiqohi
Menyusui sampai dua tahun
Menghitan.

Baca Juga (Bentuk-bentuk Peran Orang Tua)

Orang bau tanah mempunyai kiprah dan kewajiban kepada anaknya semenjak ia lahir sampai cukup umur Kewajiban Orang Tua Terhadap Anaknya

Di samping itu, secara umum kiprah dan kewajiban orang bau tanah terhadap anak ialah memenuhi kebutuhan-kebutuhannya antara lain :

Pemberian nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan jasmani serta kekebalan terhadap penyakit
Pakaian
Tempat tinggal
Penjagaan dan pengobatan
Kasih sayang
Bermain untuk merangsang pertumbuhan fisik, emosi, kecerdasan dan sosial
Rasa ingin tahu dan mencoba
Rasa aman
Penerimaan
Penghargaan
Keberhasilan atau kesuksesan
Kebebasan.

Diantara sekian kiprah tersebut, orang bau tanah juga mempunyai kiprah yang paling utama yaitu mendidik mereka. Dengan melalui pendidikan, belum dewasa tetap terjaga kefitrahannya, terangkat harkat dan martabatnya serta sanggup menuju terwujudnya insan yang kamil, sehingga tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Orang bau tanah sanggup melaksanakan pendidikan bagi anak-anaknya melalui pembiasan yang baik. Kegiatan orang bau tanah yang sudah menyebabkan rutinitas setiap hari menyerupai shalat berjamaah, mengaji Al Alquran secara rutin, makan bersama sesuai jadwal, tidur teratur, berguru teratur akan menciptakan anak ringan menjalaninya, ia tidak merasa keberatan atau terlalu ketatnya peraturan dalam keluarga alasannya ialah anak sudah terbiasa untuk melaksanakan hal itu.

Rujukan:

Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak Menurut Islam Kaidah-Kaidah Dasar, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1992 .

M. Nur Abd. Hafizh Suwaid, Mendidik Anak Sebagai Nabi Solo, Pustaka Arafah, 2003.

M. Said Mursi, Melahirkan Anak, Masyallah Jakarta: penerbit Cendekia, 1997.