Kelebihan Dan Kelemahan Metode Hattawiyah

Jejak Pendidikan-Berikut uraian wacana kelebihan dan kelemahan Metode Hattawiyah dalam pembelajaran, hal ini perlu di ketahui untuk fasilitas guru dalam penerapan dan demi menghindari kegagalan dalam pembelajaran

Kelebihan / Keunggulan Metode Hattawiyah

Untuk memperoleh kecakapan Intelektual menyerupai membaca, membedakan karakter kata-kata atau kalimat dalam waktu yang singkat.
Untuk mempelajari cara membaca al-Qur`an hanya membutuhkan waktu lebih kurang 270 Menit ( 4,5 Jam ) murid sanggup membaca al-Qur`an secara mendasar.
Untuk memperoleh kecakapan Mental menyerupai dalam perkalian, pembagian, penjumlahan, pengurangan, gejala (symbol), dan lain-lain.
Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk yang dibentuk menyerupai kekerabatan karakter dengan karakter dalam ejaan, penggunaan symbol, membaca peta dan sebagainya.
Pembentukan penyesuaian yang dilakukan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
Meningkatkan daya minat dan perjuangan murid dalam mempelajari membaca al-Qur’an. Karena metode Hattawiyah menggambarkan secara terperinci bentuk karakter bacaan dan tanda baca yang terdapat dalam al-Qur`an.
Metode ini sanggup menghindarkan cara berguru tradisional (menghafal) dan memperlihatkan waktu yang memadai bagi murid untuk menyimpulkan dan mengolah informasi.

Kelemahan Metode Hattawiyah

Menerapkan metode ini tidak tepat apabila diberikan kepada murid yang berbentuk klasikal / murid banyak.
Murid yang belum bisa membaca karakter Latin, tidak sanggup dilaksanakan metode ini.
Menghambat talenta dan inisiatif murid, lantaran murid masih memakai metode lain menyerupai metode Iqra’ dan lainnya.
Membaca yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang menoton, gampang membosankan.
Dapat menimbulkan verbalisme

Untuk mencapai hasil yang diharapkan, hendaknya guru dalam menerapkan metode terlebih dahulu memperhatikan situasi dan kondisi yang paling tepat untuk sanggup diterapkannya suatu metode tertentu, semoga dalam situasi dan kondisi tersebut sanggup tercapai hasil proses pembelajaran dan membawa penerima didik kearah yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Untuk itu dalam menentukan metode yang baik guru harus memperhatikan tujuh hal dibawah ini:

Sifat dari pelajaran
Alat-alat tersedia
Besar atau kecilnya kelas
Tempat dan lingkungan
Kesanggupan guru
Banyak atau sedikitnya materi
Tujuan mata pelajaran.

Maka metode pengajaran sanggup disimpulkan sebagai suatu perjuangan atau cara yang dilakukan oleh guru (pendidik) dalam memberikan bahan pelajaran kepada murid yang bertujuan semoga murid sanggup mendapatkan dan menanggapi serta mencerna pelajaran dengan gampang secara efektif dan efisien, sehingga apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran tersebut sanggup tercapai dengan baik.

Oleh alasannya ialah itu penulis menentukan metode Hattawiyah dalam bahan membaca al-Qur’an, lantaran metode Hattawiyah dapat:

Mengenal bagaimana cara mempelajari sesuatu secara mandiri, lantaran dimulai dari hal yang gampang dan dengan suatu perbandingan mengenal karakter latin LAM dan R = RA kecuali pada karakter ( ء) hamzah dan ( ا) alif.
Meningkatkan daya minat dan perjuangan murid dalam mempelajari membaca al- Qur’an. Karena metode Hattawiyyah menggambarkan secara terperinci bentuk karakter bacaan dan tanda baca.
Meningkatkan pemahaman murid secara gampang dalam mempelajari baca al-Qur’an, sehingga dengan mudahnya murid paham terhadap sesuatu, maka murid sanggup dengan cepat menyerap dan mencerna apa yang dipelajarinya.
Proses berguru mencakup semua aspek yang menunjang murid menuju kepada suatu prinsip cepat dan tepat. Karena dalam metode Hattaiwyyah murid dituntut untuk antusias dalam memperhatikan guru menjelaskan. Karena dalam hal ini murid harus bisa menyimak, mendengarkan secara baik, supaya bisa mengulang membacanya dengan jelas.
Metode ini bisa menyebarkan talenta murid dan kecakapan individu
Metode ini sanggup memperkaya dan memperdalam bahan yang dipelajari sehingga retensinya (tahan usang dalam ingatan) menjadi lebih baik
Metode ini sanggup menghindarkan cara berguru tradisional (menghafal) dan memperlihatkan waktu yang memadai bagi murid untuk menyimpulkan dan mengolah informasi.

Rujukan:

Roestiyah N.K .Didaktik Metodik, Bina Aksara, Jakarta, 1989,
Mulyanto Sumardi , Pengajaran Bahasa Asing, Bulan Bintang, Jakarta,1997.
Muzayyim Arifin, Kapita Selekta Umum dan Agam, ,Semarang, PT. CV. Toha Putra, 1987.
Muhammad. Hatta Usman, Metode Hattawiyyah, Darulfikir, Kuala Lumpur Malaysia, 1996.