Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Metode Pembelajaran

Jejak Pendidikan- Metode yakni cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Metode berasal dari bahasa latin yaitu meta yang berarti melalui, dan hodos yang berarti jalan ke atau cara ke. Dalam bahasa Arab, metode disebut tariqah, artinya jalan, cara, sistem atau keterlibatan dalam mengerjakan sesuatu. Menurut istilah, metode ialah suatu sistem atau cara yang mengatur suatu citacita. Secara etimologi, metode berasal dari kata method yang berarti suatu cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. Apabila kata metode disandingkan dengan kata pembelajaran, maka berarti suatu cara atau sistem yang dipakai dalam pembelajaran yang bertujuan semoga anak didik sanggup mengetahui, memahami, mempergunakan dan menguasai materi pelajaran tertentu.

Salah satu komponen penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan dalam mencapai tujuan yakni ketepatan memilih metode, alasannya yakni mustahil materi pendidikan sanggup diterima dengan baik kecuali disampaikan dengan metode yang tepat. Metode diibaratkan sebagai alat yang sanggup dipakai dalam suatu proses pencapaian tujuan, tanpa metode, suatu materi pelajaran tidak akan sanggup berproses secara efesien dan efektif dalam kegiatan berguru mengajar menuju tujuan pendidikan.

Sedangkan pembelajaran sanggup diartikan sebagai proses kolaborasi antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada, baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa mirip bakat, minat dan kemampuan dasar yang dimiliki maupun potensi yang berasal dari luar contohnya lingkungan, sarana dan sumber berguru sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar. Pada dasarnya yang dimaksud metode pembelajaran yakni suatu siasat yang dipakai guru untuk mengantarkan materi kepada siswa dengan tujuan materi yang akan disampaikan akan gampang diterima, dipahami dan akan terus menempel pada siswa. Untuk mewujudkanya, maka proses berguru mengajar hendaknya lebih mengajak siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran.

Menurut Dimyati, pembelajaran berarti “meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Kemampuan tersebut diperkembangkan bersama dengan perolehan pengalaman berguru sesuatu. Perolehan pengalaman-pengalaman merupakan sesuatu proses yang berlaku secara deduktif atau induktif atau proses yang lain.

Menurut Djamarah dan Aswan taktik pembelajaran diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru-anak didik dalam perwujudan berguru mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Sedangkan berdasarkan Kemp dalam Wina Sanjaya menjelaskan bahwa taktik pembelajaran yakni suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa semoga tujuan pembelajaran sanggup dicapai secara efektif dan efisien.

Pembelajaran mengandung makna adanya kegiatan mengajar dan belajar, dimana pihak yang mengajar yakni guru dan yang berguru yakni siswa yang berorientasi pada kegiatan mengajarkan materi yang berorientasi ada pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa sebagai sasaran pembelajaran. Dalam proses pembelajaran akan meliputi banyak sekali komponen lainnya, mirip media, kurikulum, dan akomodasi pembelajaran. Juga dalam pembelajaran terdapat tiga komponen utama yang saling besar lengan berkuasa dalam proses belajar-mengajar. Ketiga komponen tersebut yakni kondisi pembelajaran, metide pembelajaran dan hasil pembelajaran.

Terkait wacana ketiga komponen tersebut maka guru harus bisa memadukan dan mengembangkannya, supaya kegiatan pembelajaran sanggup berjalan sesuai dengan yang diharapkan, tercapai tujuan pembelajaran dan menuai hasil yang maksimal. Oleh lantaran itu, dengan bekal kemampuan dan keterampilan yang dimiliki guru dibutuhkan bisa mengakibatkan pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, sehingga memperoleh hasil berguru yang optimal.

Untuk mencapai kualitas pembelajaran tersebut, maka keterampilan guru dalam proses pembelajaran sangatlah penting dan harus ditingkatkan. Keterampilan tersebut meliputi keterampilan merencanakan, melaksanakan, dan evaluasi. Oleh lantaran itu sebagai seorang guru harus sanggup memilih taktik yang paling cocok untuk dipakai dalam pembelajaran meskipun tidak sanggup dipungkiri kalau dalam penggunaan taktik tersebut terdapat kekurangan. Untuk tujuan inilah guru harus mempunyai keberanian untuk melaksanakan banyak sekali uji coba terhadap suatu metode mengajar, menerapkan surau taktik mengajar tertentu yang secara teoritis sanggup dipertanggung jawabkan untuk memecahkan permasalahan pembelajaran.

Maka sanggup disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu acara yang dengan sengaja dilakukan dengan membuat banyak sekali kondisi yang diarahkan untuk mencapai tujuan. Yaitu tujuan kurikulum. Juga metode pembelajaran yakni cara atau teknik penyajian materi pelajaran yang akan dipakai oleh guru pada ketika menyajikan materi pelajatan, baik secata individu maupun kelompok semoga tercapai pembelajaran yang telah dirumuskan. Maka seseorang harus mempunyai metode. Dengan mempunyai pengetahuan mengenai sifat betbagai metode maka guru akan gampang menetapkan metode yang paling sesuai denga situasi dan kondisi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dari uraian di atas sanggup diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan metode pembelajaran yakni kiat atau planning Sedangkan pembelajaran sanggup diartikan sebagai proses kolaborasi antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada, baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa mirip bakat, minat dan kemampuan dasar yang dimiliki maupun potensi yang berasal dari luar contohnya lingkungan, sarana dan sumber berguru sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar.

Strategi atau metode merupakan komponen yang juga mempunyai fungsi yang sangat menentukan. Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran sangat ditentukan oleh komponen tersebut. Ketersediaan komponen lain yang sangat menunjang proses pembelajaran akan tetapi tidak sanggup diimplementasikan melalui taktik yang tepat, maka komponen-komponen tersebut tidak akan mempunyai makna dalam proses pembelajaran. Sehingga guru perlu memahami secara baik tugas dan fungsi taktik dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Di dalam kegiatan berguru mengajar, taktik pembelajaran dipakai untuk mencipatakan suasana pembelajaran yang aktif berdasrkam metode yang tepat.

Sumber:
  1. Beni Ahmad Saebani dan Hendra Akhdiyat, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2009).
  2. Aat S, Sohari & Muslih, Peranan Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), 
  3. Ahmad Munjin & Lilik Nur Kholidah, Metode Dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Refika Aditama, 2009).
  4. Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,(Jakarta: Kencana, 2009),
  5. Dimyanti dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Grafindo Persada, 2002),
  6. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,(Jakarta: Rineka Cipta, 2010).
  7. Muhaimin, Dkk. , Paradigam Pendidikan Islam: (Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam Di Sekolah), (Bandung: Rosdakarya, 2004),
  8. Zainal Aqib, Elham Rohmanto, Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah, (Bandung: Yrama Widya, 2007).

Posting Komentar untuk "Metode Pembelajaran"