Korelasi Antara Hasil Berguru Ranah Kognitif Pada Pembelajaran Aqidah Akhlaq Dengan Kedisiplinan Siswa

Jejak Pendidikan- Pengetahuan Materi Aqidah akhlaq secara garis besar sanggup diartikan sebagai pemahaman siswa pada bahan Aqidah Akhlaq. Mata pelajaran Aqidah Akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan akseptor didik yang diwujudkan dalam budpekerti yang terpuji melalui tunjangan dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, serta pengalaman akseptor didik wacana Aqidah Akhlaq Islam, sehingga menjadi insan muslim yang terus berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT, serta berakhlaq mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta untuk sanggup melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Tujuan setelah mempelajari mata pelajaran Aqidah Akhlaq yaitu akseptor didik mengetahui, mempunyai dan membiasakan berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Baik dilingkungan sekolah maupun luar sekolah.

Disiplin dipandang sebagai kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian sikap yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan atau ketertiban.

Nilai-nilai tersebut telah menjadi bab sikap dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui proses binaan melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman. Penerapan akhlaq dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dekat dengan sikap dan disiplin siswa.

Secara teoritis, jikalau pengetahuan siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlaq baik, maka mereka tentu mempunyai akhlaq yang baik dan juga mereka disiplin dalam segala hal. Baik dalam menaati peraturan sekolah, dalam beribadah maupun dalam belajar. Sehingga sanggup disimpulkan sementara bahwa terdapat kekerabatan antara hasil berguru ranah kognitif pada pembelajaran aqidah akhlaq dengan kedisiplinan siswa.

Rujukan:

Maria J. Wantah, Pengembangan Disiplin Dan Pembentukan Moral Pada Anak Usia Dini, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2009)