Fase-Fase Perkembangan Kognitif
Jejak Pendidikan- Terdapat fase-fase perkembangan kognitif anak sesuai dengan rentang usianya. Fase-fase yang anak alami dari usia dini hingga dewasa membutuhkan adanya dorongan berupa stimulus yang diberikan baik melalui lingkungan keluarga maupun lingkungan sekitar anak. Setiap fase perkembangan kognitif mempunyai ciri utama yang harus diketahui oleh orang tua maupun guru sehingga stimulus yang dilakukan pun sanggup disesuaikan dengan rentang usianya. Menurut Piaget dalam Jamaris (2013 : 26) Fase-fase perkembangan kognitif dibagi kedalam empat tahap perkembangan, yaitu:
1. Fase Sensorimotor (usia 0-2 tahun)
Pada fase ini, bayi membangun pemahamannya wacana dunia disekitarnya melalui pengalaman-pengalaman pancainderanya, seperti melihat dan mendengar dan aneka macam gerakan fisik yang dilakukannya.
2. Fase Praoperasional (usia 2-7 tahun)
Ciri utama dari fase ini berpikir simbolik dan berpikir intuitif, egosentris serta suka mendengarkan dongeng.
3. Fase Operasi Konkret (usia 7-11 tahun)
Pada fase ini terjadi proses perkembangan penting dalam diri anak terhadap aspek-aspek yakni seriasi, transtivity, klasifikasi, dan decentering.
4. Fase Operasi Formal (usia 12 tahun hingga usia dewasa)
Pada fase ini, individu berada pada suatu tahap yang ditandai oleh perpindahan dari cara berpikir konkret ke cara berpikir yang abstrak.
Sejak seorang anak dilahirkan ke dunia hingga cendekia balig cukup akal pastilah mengalami fase-fase perkembangan kognitif dalam hidupnya sesuai dengan rentang usianya. Fase tersebut dimulai dari fase sensorimotor yang terjadi pada rentang usia 0-2 tahun, kemudian anak memasuki fase praoperasional yang terjadi pada rentang usia 2-7 tahun, selanjutnya ialah fase operasi konkret pada usia 7-11 tahun, dan yang terakhir ialah fase operasi formal yang terjadi ketika anak berusia 12 tahun hingga usia dewasa. Fase-fase perkembangan kognitif pada setiap orang berbeda, ada yang berkembang sesuai dengan rentang usia di fase perkembangannya, ada yang fase perkembangannya berjalan sangat pesat, dan ada pula yang fase perkembangannya berjalan dengan lambat.
Sejalan dengan pendapat hebat di atas, berdasarkan Mutiah (2010 : 53) Tahap-tahap perkembangan kognitif yakni sebagai berikut:
1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)
Dalam tahap ini, bayi menyusun pemahaman dunia dengan mengoordinasikan pengalaman inderanya (sensori) menyerupai melihat, mendengar dengan gerakan motor (otot)-nya untuk menggapai, menyentuh dan oleh kesudahannya disebut sebagai sensorimotor.
2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun)
Pada tahap inilah konsep yang stabil dibentuk, pikiran sehat mental muncul, egosentrisme mulai berpengaruh dan kemudian lemah, serta keyakinan terhadap hal magis terbentuk.
3. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)
Pemikiran operasional konkret meliputi penggunaan operasi. Penalaran logika menggantikan pikiran sehat intuitif, tetapi hanya dalam situasi konkret. Kemampuan untuk menggolong-golongkan sudah ada, tetapi belum bisa memecahkan problem-problem abstrak.
4. Pemikiran Operasi Formal Remaja (11-15 tahun)
Pemikiran operasional formal lebih abnormal daripada seorang anak. remaja tidak lagi terbatas pada pengalaman konkret positif sebagai dasar pemikiran sebaiknyamereka sanggup memunculkan khayalan, kemungkinan hipotesis atau dalil-dalil dan pikiran sehat yang abstrak.
Berdasarkan pendapat dari hebat di atas sanggup disimpulkan bahwa setiap anak akan melewati fase-fase perkembangan kognitif semenjak ia lahir hingga dewasa. Perkembangan sanggup terjadi dengan optimal apabila orang bau tanah dan guru saling bekerja sama dalam bentuk perhatian dan pembelajaran yang dilakukan pada anak. Orang bau tanah merupakan penunjang utama pada ketika anak melewati fase-fase tersebut. Jika orang bau tanah sudah mendidik anak dengan cara yang tepat, maka kiprah guru di sekolah hanya menyokong keberlanjutannya supaya perkembangan kognitif pada diri anak akan terjadi secara optimal terutama pada rentang usia keemasannya di usia 0-8 tahun.
Posting Komentar untuk "Fase-Fase Perkembangan Kognitif"