Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aqidah

- MAKALAH AQIDAH
Aqidah berasal dari kata ‘aqd yang berarti pengikatan. ‘Aqd berarti juga janji, ikatan (kesepakatan) antara dua orang yang mengadakan perjanjian. Aqidah secara definisi yakni suatu keyakinan yang mengikat hati insan dari segala keraguan. Aqidah dalam istilah umum yaitu keimanan yang mantap dan aturan yang tegas, yang tidak dicampur keragu- raguan terhadap orang yang mengimaninya. Ini yakni aqidah secara umum, tanpa memandang aqidah tersebut benar atau salah. Aqidah secara terminology yakni sesuatu yang mengharuskan hati membenarkannya, menciptakan jiwa tenang, dan menjadi kepercayaan yang higienis dari kebimbangan dan keraguan. Aqidah berdasarkan syara’ berarti iman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya dan kepada Hari Akhir, serta kepada qadar dan qadha, baik takdir yang baik maupun yang buruk.
Aqidah sebagai dasar utama aliran Islam bersumber pada Al Alquran dan sunnah Rasul. Aqidah Islam mengikat seorang Muslim sehingga ia terikat dengan segala aturan aturan yang tiba dari Islam. Oleh alasannya yakni itu, menjadi seorang Muslim berarti meyakini dan melakukan segala sesuatu yang diatur dalam aliran Islam, seluruh hidupnya didasarkan kepada aliran Islam. Hal ini ibarat yang tersebut dalam Al Alquran surat Al Baqarah ayat 208 yaitu:
$ygƒr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=äz÷Š$# Îû ÉOù=Åb¡9$# Zp©ù!$Ÿ2 Ÿwur (#qãèÎ6®Ks? ÅVºuqäÜäz Ç`»sÜø¤±9$# 4 ¼çm¯RÎ) öNà6s9 Arßtã ×ûüÎ7B ÇËÉÑÈ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kau ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kau turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang faktual bagimu.”(Q.S Al-Baqarah:208)
Juga dalam surat An-Nahl dijelaskan dala ayat 36 yaitu:

 ôs)s9ur $uZ÷Wyèt/ Îû Èe@à2 7p¨Bé& »wqߧ Âcr& (#rßç6ôã$# ©!$# (#qç7Ï^tGô_$#ur |Nqäó»©Ü9$# ( Nßg÷YÏJsù ô`¨B yyd ª!$# Nßg÷YÏBur ïƨB ôM¤)ym Ïmøn=tã ä's#»n=žÒ9$# 4 (#r玍šsù Îû ÇÚöF{$# (#rãÝàR$$sù y#øx. šc%x. èpt7É)»tã šúüÎ/Éjs3ßJø9$# ÇÌÏÈ
Artinya: Dan sungguhnya kami Telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang Telah niscaya kesesatan baginya. Maka berjalanlah kau dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (Q.S An-Nahl:36)

Menurut Abu Bakar Jabir al Jazairy, Aqidah yakni sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (aksioma) oleh insan berdasarakan akal, wahyu dan fitrah.Kebenaran itu dipatrikan oleh insan di dalam hati serta diyakini kesahihan dan keberadaannya secara niscaya dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.

B.                ILMU-ILMU TENTANG AQIDAH
Iman, yaitu: sesuatu yang diyakini di dalam hati, diucapkan dengan verbal dan diamalkan dengan anggota tubuh.
Tauhid, artinya: mengesakan Allah (Tauhidullah).
Ushuluddin, artinya: pokok-pokok agama
Fiqh, artinya: ilmu yang mempelajari perihal tatacara pelaksanaan .

C.                               TUJUAN AQIDAH DALAM ISLAM
Akidah Islam memiliki banyak tujuan yang baik yang harus dipegang teguh, yaitu :
  1. Untuk mengihlaskan niat dan ibadah kepada AllahI semata. Karena Dia adalah pencipta yang tidak ada sekutu bagiNya, maka tujuan dari ibadah haruslah diperuntukkan hanya kepadaNya.
  2. Membebaskan logika dan pikiran dari kekacauan yang timbul dari kosongnya hati dariakidah. Karena orang yang hatinya kosong dari kepercayaan ini, adakalanya kosong hatinya dari setiap kepercayaan serta menyembah materi yang sanggup di indera saja dan adakalanya terjatuh pada aneka macam kesesatan kepercayaan dan khurafat.
  3. Ketenangan jiwa dan pikiran, tidak cemas dalam jiwa dan tidak goncang dalam pikiran. Karena kepercayaan ini akan menghubungkan orang mukmin dengan Penciptanya lalu rela bahwa Dia sebagai Tuhan yang mengatur, Hakim yang menciptakan tasyri'. Oleh karena itu hatinya mendapatkan takdir-Nya, dadanya lapang untuk mengalah kemudian tidak mencari pengganti yang lain.
  4. Meluruskan tujuan dan perbuatan dari penyelewengan dalam beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan orang lain. Karena diantara dasar kepercayaan ini yakni mengimani para Rasul, dengan mengikuti jalan mereka yang lurus dalam tujuan dan perbuatan.
  5. Bersungguh-sungguh dalam segala sesuatu dengan tidak menghilangkan kesempatan beramal baik, kecuali digunakannya dengan mengharap pahala. Serta tidak melihat tempat dosa kecuali menjauhinya dengan rasa takut dari siksa. Karena diantara dasar akidah ini yakni mengimani kebangkitan serta jawaban terhadap seluruh perbuatan hal ini dijelaskan dalam surat berikut ini yang bunyinya:
9e@à6Ï9ur ×M»y_uyŠ $£JÏiB (#qè=ÏJtã 4 $tBur š/u @@Ïÿ»tóÎ/ $£Jtã šcqè=yJ÷ètƒ ÇÊÌËÈ
Artinya: Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. Q.S Al-An’Am: 132).



D.          PENYIMPANGAN AQIDAH DAN CARA-CARA PENANGGULANGANNNYA
Sebab-Sebab Penyimpangan dari Aqidah, yaitu:
  1. Kebodohan Terhadap Aqidah
karena tidak mau mempelajari dan mengajarkannya, atau alasannya yakni kurangnya perhatian terhadapnya. Sehingga tumbuh generasi yang tidak mengenal aqidah shahihah dan juga tidak mengetahui lawan atau kebalikannya. Akibatnya, mereka menyakini yang haq sebagai sesuatu yang batil dan yang batil dianggap sebagai yang haq. Sebagaimana yang dikatakan oleh Umar bin Khatab radliyallahu ’anhu : ” Sesungguhnya ikatan simpul Islam akan pudar satu demi satu manakala di dalam Islam terdapat orang yang tumbuh tanpa mengenal kejahiliyahan”.
  1. Ta’ashshub (fanatik)
kepada sesuatu yang diwarisi dari bapak dan nenek moyangnya, sekalipun hal itu batil, dan mencampakkan apa yang menyalahinya, sekalipun hal itu benar. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 170, yang artinya: ”Dan apabila dikatakan kepada mereka, ’ikutilah apa yang telah diturunkan Allah ’,mereka menjawab, ’(tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami.’ (Apakah mereka akan mengikuti juga ), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak menerima petunjuk?”.
  1. Taqlid Buta
Dengan mengambil pendapat insan dalam duduk perkara aqidah tanpa megetahui dalilnya dan tanpa menilik seberapa jauh kebenarannya.
  1. Ghuluw (berlebihan)
Dalam menyayangi para wali dan orang-orang shalih, serta mengangkat mereka di atas derajat yang semestinya, sehingga menyakini pada diri mereka sesuatu yang tidak bisa dilakukan kecuali oleh Allah, baik berupa mendatangkan kemanfaatan maupun meolak kemudharatan. Juga menimbulkan para wali itu mediator antara Allah dan makhlukNya, sehingga hingga pada tingkat penyembahan para wali tersebut dan bukan menyembah Allah.
  1. Ghaflah (lalai)
Terhadap perenungan ayat-ayat Allah yang terhampar di jagat raya ini (ayat-ayat kauniyah) dan ayat-ayat Allah yang tertuang dalam kitabNya (ayat-ayat Qura’niyah). Disamping itu, juga terbuai dengan hasil teknologi dan kebudayaan, sampai-sampai menduga bahwa itu semua yakni hasil kreasi insan semata, sehingga mereka mengagung- agungkan insan dan menisbatkan seluruh kemajuan ini kepada jerih payah dan penemuan insan semata. Pada umumnya rumah tangga kini ini kosong dari pengarahan yang benar berdasarkan Islam.
Cara-cara penanggulangan penyimpangan aqidah yakni dengan:
  1. Kembali pada Kitabullah
Kembali pada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam untuk mengambil aqidah shahihah. Sebagaimana para Salafush Shalih mengambil aqidahmereka dari keduanya. Tidak akan sanggup memperbaiki selesai umat ini kecuali apa yang telah memperbaiki umat terdahulunya. Juga dengan mengkaji aqidah golongan yang sesat dan mengenal syubuhat-syubuhat mereka untuk kita bantah dan kita waspadai, alasannya yakni siapa yang tidak mngenal keburukan, ia dikhawatirkan terperosok ke dalamnya.
  1. Perhatian
Memberi perhatian pada pengajaran aqidah shahihah, aqidah salaf, di aneka macam jenjang pendidikan. Memberi jam pelajaran yang cukup serta mengadakan penilaian yang ketat dalam menyajikan materi ini.

  1. Berpedomam pada kitab dan dai
Harus ditetapkan kitab-kitab salaf yang higienis sebagai materi pelajaran. Sedangkan kitab-kitab kelompok penyeleweng harus dijauhkan.Menyebar para da’i yang meluruskan aqidah umat Islam dengan mengajarkan aqidah salaf serta menjawab dan menolak seluruh aqidah batil. Aqidah atau keimanan yakni suatu keyakinan seseorang yang diwujudkan dengan membenarkan dengan hati kita sendiri, menyatakan dengan verbal dan membuktikannya dengan seluruh amal perbuatan.Orang beriman wajib juga percaya kepada AL-Quran, Malaikat, Hari akhir, qodlo dan qodar. Karena semua itu merupakan perangkat dalam seting kehidupan. Orang beriman seharusnya menyadari bahwa didalam berperilaku senantiasa dihadapkan kepada laba atau kerugian, secara lahir dan batin, yang berakibat laba lahiriah (materi) dan batiniah (pahal

DAFTAR PUSTAKA
Qadir Jawas, Syarah Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, 2004, Pustaka At-Taqwa, Bandung. Cet, I.
.Masykur,  AI-Qadha wal Qadar, 1991, Darul  Haq.


Posting Komentar untuk "Aqidah"