Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peran Guru Di Sekolah

Jejak Pendidikan- Peranan guru di sekolah ditentukan oleh kedudukannya sebagai orang dewasa, sebagai pengajar dan pendidik dan sebagai pegawai. Yang paling utama ialah kedudukannya sebagai pengajar dan pendidik, yakni sebagai guru. Berdasarkan kedudukannya sebagai guru ia harus menawarkan kelakuan yang layak bagi guru dalam aspek etis, intelektual dan sosialitas lebih tinggi daripada yang dituntut dari orang cukup umur lainnya.

baca juga ( syarat guru) 

Guru sebagai pendidik harus menjadi teladan, didalam maupun diluar sekolah. Guru harus senantiasa sadar akan kedudukannya selama 24 jam sehari. Dimana dan kapan saja ia akan selalu di pandang sebagai guru yang harus menunjukkan kelakuan yang sanggup ditiru oleh masyarakat khususnya oleh anak didik.

baca juga (tugas guru)

Dalam situasi formal, yakni dalam perjuangan guru mendidik dan mengajar anak dalam kelas guru harus sanggup menawarkan kewibawaan atau otoritasnya, artinya ia harus bisa mengendalikan, mengatur, dan mengontrol kelakuan anak. Kalau perlu ia sanggup memakai kekuasaannya untuk memaksa anak belajar, melaksanakan tugasnya, atau mematuhi peraturan. Dengan kewibawaan ia menegakkan disiplin demi kelancaran dan ketertiban proses mencar ilmu mengajar.
 di sekolah ditentukan oleh kedudukannya sebagai orang cukup umur Peran Guru di Sekolah



Setiap guru dalam proses kegiatan mencar ilmu mengajar dan mendidik di sekolah dituntut untuk menjadi perencana dan juga sebagai pelaksananya. Dengan demikian ia harus sanggup membuat planning dan garis-garis besar kegiatan pengajaran, baik secara global maupun secara terang menurut satuan-satuan waktu yang telah ditetapkan menyerupai mingguan, bulanan, semester maupun tahunan.

Untuk membuat planning pengajaran sehari harinya itu, ada beberapa hal yang menjadi kiprah guru yang harus dilakukan sebelumnya, yaitu :
  1. Mempelajari isi kurikulum, dengan mempelajari isi kurikulum guru sanggup mengetahui perihal pendidikan sekolah yang bersangkutan, jumlah mata pelajaran, tujuan tiap mata pelajaran di masing-masing kelas, batas-batas materi pengajaran, daftar sumber materi dan sebagainya.
  2. Mempelajari silabus, dalam silabus tujuan umum tiap mata pelajaran yang ada dalam kurikulum diuraikan menjadi tujuan tiap semester, bulanan dan seterusnya. Selain itu silabus memuat pula perihal buku yang digunakan, alat pembantu pengajaran yang biasa di pakai dan juga metode yang dipakai.
  3. Memuat planning mingguan, dari planning bulanan diuraikan lagi menjadi planning mingguan yang berupa materi pengajaran yang akan disampaikan dalam satu minggu.
  4. Memuat planning pengajaran bulanan, planning bulanan ini yakni planning perihal materi yang akan disampaikan kepada murid dalam satu bulan dari tiap-tiap mata pelajaran. 

Sedangkan Pendidikan kewibawaan merupakan syarat mutlak. Mendidik ialah membimbing anak dalam perkembangannya kearah tujuan pendidikan. Bimbingan atau pendidikan hanya mungkin jika ada kepatuhan dari pihak anak dan kepatuhan diperoleh jika pendidik memiliki kewibawaan. Kewibawaan dan kepatuhan merupakan dua hal yang komplementer untuk menjamin adanya disiplin.

Adanya kewibawaan guru sanggup dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya :
  1. Anak-anak sendiri mengharapkan guru yang berwibawa, yang sanggup bertindak tegas untuk membuat suasana berdisiplin dan mereka bersedia mengakui kewibawaan itu. Bila ada guru baru, mereka sering menguji hingga manakah kewibawaan guru itu. Mereka lebih bahagia jika guru menang dalam pengujian kewibawaan guru itu.
  2. Guru dipandang sebagai pengganti orang bau tanah lebih-lebih pada sekolah tingkat dasar. Bila di rumah anak itu mematuhi ibunya, maka lebih gampang ia mendapatkan dan mengakui kewibawaan guru.
  3. Pada umumnya tiap orang bau tanah mendidik anaknya biar patuh kepada guru. Bila guru digambarkan sebagai orang yang harus dihormati, sebagai orang yang berhak menghukum pelanggaran anak, jika orang bau tanah senantiasa memihak guru dalam segala tindak tanduknya, maka guru lebih gampang menegakkan kewibawaannya.
  4. Untuk guru disediakan ruang guru yang khusus yang tak boleh dimasuki murid begitu saja.


RUJUKAN:
S.Nasution, Sosiologi Pendidikan, Bandung: Jemmars, 1983.

Posting Komentar untuk "Peran Guru Di Sekolah"