Pengukuran Kinerja
Jejak Pendidikan- Menurut Wibowo (2008:319), pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui, apakah selama pelaksanaan kinerja terdapat deviasi dari rencana yang telah ditentukan, atau apakah kinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktu yang ditentukan, atau apakah hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk melakukan pengukuran tersebut, dibutuhkan kemampuan untuk mengukur kinerja sehingga dibutuhkan adanya ukuran kinerja. Pengukuran kinerja hanya dapat dilakukan terhadap kinerja yang konkret dan terukur. Apabila kinerja tidak sanggup diukur, tidak sanggup dikelola. Untuk dapat memperbaiki kinerja, perlu diketahui ibarat apa kinerja ketika ini.
baca juga (pengertian Kinerja)
Menurut Uno (2013:93), untuk mengukur kinerja guru sanggup dilihat dari kualitas kerja, kecepatan/ketepatan kerja, inisiatif kerja, kemampuan kerja, dan komunikasi kerja.
Menurut Mitchell dalam Rusman (2012:52), salah satu ukuran standar kinerja ialah quality of works, hal ini diperjelas Ivancevich bahwa ukuran kualitas kinerja guru sanggup dilihat dari produktivitas pendidikan yang telah dicapai menyangkut output siswa yang dihasilkan.
Berdasarkan pendapat para jago sanggup disimpulkan, bahwa dalam mengukur kinerja harus dilihat dari produktivitas pendidikan. Ukuran kinerja yang dimaksud ialah ukuran kinerja guru yang dalam pengukurannya memperhatikan indikator yang digunakan dalam penelitian, juga cara dalam pengukuran yang jelas. Sehingga kita dapat mengukur kinerja guru dengan baik dan sesuai standar.
Rujukan:
- Stephen P Robbins. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta: Gramedia.
- Lijan Poltak Sinambela, 2012. Kinerja Pegawai Teori Pengukuran dan Implikasi. Yogyakarta:Graha Ilmu.
- Hamzah B Uno. 2013. Teori Motivasi Dan Pengukurannya.Jakarta: Bumi Akasara.
- Supardi. 2013. Kinerja Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
- Wahyudi, Imam. 2012. Mengejar Profesionalisme Guru. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Posting Komentar untuk "Pengukuran Kinerja"