Pengolahan Laboratorium Bahasa
A. Latar Belakang
Pembelajaran bahasa dalam koridor Kurikulum 2013 ialah pembelajaran yang menuntut penerima didik untuk mencari tahu pengetahuan dan cara memeroleh pengetahuan tersebut serta membangun keterampilan berbahasa melalui authentic learning. Di sisi lain, guru dituntut untuk sanggup menyediakan kemudahan berguru dan melaksanakan pembelajaran yang sanggup menciptakan penerima didik mengalami proses authentic learning. Dalam hal ini, guru dituntut untuk bisa menyelenggarakan pembelajaran otentik (authentic pedagogy) dan evaluasi otentik (authentic assessment). Agar authentic pedagogy, authentic learning, dan authentic assessment dapat terwujud di kelas dengan baik, sarana dan prasarana pendukung beserta administrasi pengelolaan sarana dan prasarana pendukung tersebut sangat diperlukan. Salah satu sarana yang diharapkan untuk mendukung proses pembelajaran bahasa di sekolah ialah laboratorium bahasa.
Sebagai salah satu alat dalam teknologi pembelajaran, laboratorium bahasa dalam pengertian yang sangat sederhana sanggup hanya terdiri dari tape player. Dalam pengertian yang canggih, laboratorium bahasa sanggup berupa seperangkat alat multimedia yang sanggup dipakai untuk mengakses banyak sekali macam sumber berguru bahasa. Ciri utamanya ialah adanya perangkat yang sanggup dipakai untuk memberikan materi audio dan atau visual kepada penerima didik. Selain itu, alat dan sumber berguru yang disediakan dalam laboratorium sanggup dipakai oleh penerima didik untuk berguru secara berdikari dengan sedikit atau tanpa kehadiran guru/laboran.
Agar sanggup menunjang aktivitas pembelajaran bahasa di sekolah, laboratorium bahasa harus sanggup dimanfaatkan secara maksimal dalam hal memberi kemudahan kepada penerima didik untuk melaksanakan pengamatan dan eksplorasi atas fenomena dan tatabahasa dalam rangka membangun pengetahuan kebahasaan dan untuk melaksanakan praktik berkomunikasi dalam bahasa dalam rangka membangun keterampilan berbahasa. Laboratorium bahasa juga berfungsi sebagai sarana yang sanggup dipakai guru untuk melaksanakan pembelajaran saintifik dan evaluasi otentik. Dengan pertolongan laboratorium bahasa, guru akan bisa menyelenggarakan pembelajaran dengan banyak sekali metode dan melaksanakan banyak sekali evaluasi otentik dengan banyak sekali moda menyerupai unjuk kerja, observasi aktivitas diskusi penerima didik di laboratorium, dan tes atas kompetensi pengetahuan yang dilaksanakan di laboratorium bahasa.
Bahwa pertolongan laboratorium bahasa sangat diharapkan untuk menunjang aktivitas pembelajaran bahasa di sekolah dinyatakan dalam PP No. 3 Tahun 2015 perihal Perubahan kedua PP no 19 tahun 2005 perihal Standar Nasional Pendidikan Pasal 43 ayat 1 dan 2. Di dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2016 perihal Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah juga dinyatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, dalam hal ini sarana laboratorium, diharapkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
Berdasarkan observasi di lapangan, ditemukan bahwa laboratorium bahasa yang ada di sekolah tidak selalu dimanfaatkan secara maksimal. Bahkan ada yang hampir tidak dimanfaatkan sama sekali.
Download Lengkap : Pengolahan Laboratorium Bahasa
Sumber http://prakarya-indramayu.blogspot.com
Posting Komentar untuk "Pengolahan Laboratorium Bahasa"