Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Metode Pembelajaran Pendidikan Anti Korupsi

-Metode Pembelajaran Pendidikan Antikorupsi

Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian materi pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan fungsinya ialah memilih berhasil tidaknya suatu proses mencar ilmu mengajar dan merupakan bab yang integral dalam suatu system pengajaran. Oleh alasannya itu, metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik akseptor didik, materi, dan kondisi lingkungan (setting) dimana pengajaran berlangsung.[1]
Metode Pembelajaran Pendidikan Antikorupsi METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
http://fahrizal91.blogspot.co.id/
Menurut David Wijaya ada enam metode yang sanggup dipakai dalam proses pembelajaran pendidikan antikorupsi yakni:
a. Metode Inquiry
Metode inquiry menekankan pada pencarian secara bebas dan penghayatan nilai-nilai hidup dengan melibatkan siswa secara pribadi untuk menemukan nilai-nilai tersebut dalam pendampingan serta pengarahan guru. Siswa diberikan kesempatan untuk menawarkan tanggapan, pendapat, serta evaluasi terhadap nilai-nilai yang ditemukannya. Guru tidak berperan sebagai satu-satunya pemberi isu dalam menemukan nilai-nilai antikorupsi yang dihayatinya. Namun, guru sebagai penjaga garis atau koridor dalam inovasi nilai-nilai hidup tersebut.
Dalam praktiknya, siswa diajak untuk membahas kasus korupsi yang sedang marak diindonesia. Secara bertahap, siswa diajak untuk melihat serta menilai apa saja yang terjadi dalam masyarakat dan hasilnya pada aapa yang telah mereka lakukan. Siswa diajak untuk melihat permasalahan serta berani mengambil perilaku dan pilihan dalam hidupnya.[2]

b. Metode pencarian bersama (kolaboratif)
Metode kolaboratif menekankan pada pencarian bersama yang melibatkan siswa dan guru. Metode ini berorientasi pada diskusi mengenai permasalahan nyata dalam masyarakat, di mana proses diskusi ini diharapkan menumbuhkan perilaku berpikir logis, analitis, sistematis, serta argumentatif untuk sanggup mengambil nila-nilai hidup dari permasalahan yang diolah bersama.[3]

c. Metode siswa aktif atau acara bersama
Metode acara bersama menekankan pada proses yang melibatkan siswa semenjak awal pembelajaran. Guru memberi pokok bahasan dan siswa di dalam kelompok mencari serta membuatkan proses selanjutnya. Siswa melaksanakan pengamatan, pembahasan analisis, hingga proses penyimpulan atas kegiatan mereka. Metode ini mendorong siswa untuk memiliki kreativitas, ketelitian, kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, kerja sama, kejujuran, dan daya juang.[4]

d. Metode keteladanan (pemodelan)
Metode pemodelan menekankan pada proses penanaman nilai-nilai antikorupsi kepada siswa melalui keteladanan. Pembelajaran awal dilakukan dengan mencontoh, tetapi siswa perlu diberikan pemahaman mengapa hal tersebut dilakukan. Guru perlu menjelaskan mengapa siswa dihentikan korupsi, menjelaskan ancaman dati tindakan korupsi, mengapa siswa harus jujur atau tidak menyontek pada waktu ulangan. Hal ini dibutuhkan biar perilaku tertentu yang muncul benar-benar didasari oleh keyakinan kebenaran sebagai suatu sistem nilai.[5]

e. Metode Live In
Metode live in dimaksudkan biar siswa memiliki pengalaman hidup bersama orang lain secara pribadi dengan situasi sangat berbeda dari kehidupan sehari-hari. Melalui pengalaman langsung, siswa sanggup mengenal lingkungan hidup yang berbeda dalam cara berpikir, tantangan, permasalahan, termasuk nilai-nilai hidup. Kegiatan ini sanggup dilaksanakan secara terpola melalui kegiatan lomba dan sayembara antikorupsi. Melalui metode ini siswa diajak untuk mensyukuri hidupnya yang jauh lebih baik dari orang lain, tumbuh perilaku toleran dan sosial yang lebih tinggi pada kehidupan bersama.[6]

f. Metode penjernihan nilai (klarifikasi nilai)
Metode penjelasan nilai menekankan pada pengajaran biar membantu siswa dalam mencari dan memilih nilai yang dianggap baik dalam menghadapi kasus melalui proses menganalisis nilai-nilai yang sudah ada dan tertanam di dalam diri siswa.[7]
Pada dasarnya, pembelajaran antikorupsi memakai metode yang melibatkan seluruh aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta kecerdasan sosial. Pemahaman konsep, pengenalan konteks, reaksi dan aksi, menjadi bab penting dari seluruh metode pendidikan nilai-nilai antikorupsi.



[1] Muhamad Nurdin, Pendidikan Antikorupsi, ... hlm. 106.
[2] David Wijawa, Pendidikan Antikorupsi,... hlm. 52.
[3] David Wijawa, Pendidikan Antikorupsi,... hlm. 53
[4] David Wijawa, Pendidikan Antikorupsi,... hlm. 53-54.
[5] David Wijawa, Pendidikan Antikorupsi,... hlm. 54. 
[6] David Wijawa, Pendidikan Antikorupsi,... hlm. 54.
[7] David Wijawa, Pendidikan Antikorupsi,... hlm. 55.

Posting Komentar untuk "Metode Pembelajaran Pendidikan Anti Korupsi"