Metode Aktif Learning
- Metode Aktif Learning
http://fahrizal91.blogspot.co.id/ |
Active Learning berasal dari bahasa inggris, yaitu active yaitu aktif, bersemangat atau ikut giat. Sedangkan Learning yaitu pengetahuan, dalam hal ini yaitu pembelajaran, sehingga Active Learning berarti pembelajaran aktif. Jadi, pembelajaran Active Learningmerupakan medel pembelajaran yang mengajak siswa untuk mencar ilmu secara aktif, dengan memakai otak, baik untuk menemukan inspirasi pokok dari materi pelajaran, memecahkan masalah atau mengaplikasikan apa yang gres mereka ketahui kedalam problem yang ada dalam kehidupan nyata.[1]
Dalam dunia pendidikan pembelajaran aktif bukanlah hal yang baru, bahkan dalam teori pengajaran mencar ilmu aktif merupakan kosekuensi logis dari pengajaran yang seharusnya, artinya mencar ilmu aktif merupakan tuntutan logis dari hakikat mencar ilmu dan hakikat mengajar.[2]
Sebagai konsep mencar ilmu aktif yaitu suatu proses acara mencar ilmu mengajar yang subjek didiknya terlibat secara intelektual dan emosional sehingga ia benar-benar berperan dan berpartisipasi aktif dalam melaksanakan acara mencar ilmu mengajar.[3]
Belajar aktif sanggup dilihat dari segi siswa dan segi guru, yaitu Proses acara yang dilakukan siswa dalam rangka mencar ilmu dalam bentuk aktifitas fisik, mental maupun keduanya, ada juga yang menekankan pada keaktifan mental. Sedangkan jikalau dilihat dari segi guru, mencar ilmu aktif merupakan suatu Metode yang dipilih guru semoga keaktifan siswa dalam acara mencar ilmu berlangsung secara optimal.
Untuk mencapai maksud ini guru sebelumnya telah mendesain acara mencar ilmu mengajar yang meletakkan aktifitas pada subjek didik.[4] Dilihat dari klarifikasi di atas, maka mencar ilmu aktif sanggup terjadi dari dua segi, yaitu mencar ilmu aktif yang sengaja dirancang dan didesain oleh guru dengan memusatkan sedangkan untuk jalannya kegiatan-kegiatan mencar ilmu pada subjek didik (siswa). Walaupun guru yang merancang pembelajaran, guru hanya berfungsi sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran, sedangkan untuk jalannya proses pembelajaran diserahkan sendiri pada siswa. Sedangkan mencar ilmu aktif dari segi siswa sanggup terjadi dengan keterlibatan siswa dari merancang jalannya pembelajaran sampai melangsungkan acara pembelajaran itu sendiri.
Dari pengertian di atas sanggup diketahui bahwa kedudukan siswa merupakan acara mencar ilmu mengajar sehingga pengajaran disebut acara berbasis siswa. Sebagai kebalikannya yaitu pengajaran yang menekankan kepada aktifitas guru, Sedangkan siswa pasif. Pengajaran menyerupai ini disebut Instructor Centered Intruction.
Keterlibatan atau keaktifan siswa dalam proses mengajar beraneka ragam menyerupai mendengarkan ceramah, mendiskusikan, membuat sesuatu alat, membuat laporan pelaksanaan, pelaksanaan kiprah dan sebagainya. Keaktifan siswa yang berbeda-beda itu sanggup dikelompokkan atas aktifitas yang bersifat fisik dan aktifitas yang bersifat nonfisik menyerupai mental, intelektual dan emosional. Adapun acara mencar ilmu aktif menargetkan:
1. Proses asimilasi dan akumulasi kognitif untuk mencapai pengetahuan
2. Perbuatan dan pengalaman eksklusif dalam perbuatan keterampilan
3. Penghayatan dan proses internalisasi nilai dalam rangka pembentukan nilai dan sikap.[5]
Belajar aktif intinya berusaha untuk memperkuatkan dan mempelancar stimulus dan respons siswa dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi siswa. Dengan memberi MetodeActive Learning siswa akan sanggup membantu ingatannya. Sehingga siswa sanggup melancarkan kepada tujuan pembelajaran dengan sukses.
Dalam MetodeActive Learning setiap materi pelajaran yang gres harus dikaitkan dengan banyak sekali pengetahuan dan pengalaman yang ada sebelumnya. Materi pelajaran yang gres disediakan secara aktif dengan pengetahuan yang sudah ada. Agar siswa sanggup mencar ilmu aktif guru harus membuat Metode yang sempurna guna sedemikian rupa, sehingga siswa mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar.
Dari uraian di atas sanggup ditarik beberapa perbedaan pembelajaran Active Learning dan pembelajaran konvensional, yaitu:
v Pembelajaran Konvensional
a. Berpusat pada guru
b. Penekanan pada mendapatkan pengetahuan
c. Kurang menyenangkan
d. Kurang memberdayakan semua indra dan potensi siswa
e. Kurang banyak media yang digunakan
f. Tidak perlu diadaptasi dengan pengetahuan.[6]
v Pembelajaran Active Learning
a. Berpusat pada siswa
b. Penekanan pada menemukan pengetahuan
c. Sangat menyenangkan
d. Memberdayakan semua indra dan potensi siswa
e. Menggunakan banyak media
f. Harus diadaptasi dengan pengetahuan yang sudah ada.[7]
Perbandingan di atas sanggup dijadikan materi pertimbangan dan alasan untuk menerapkan model pembelajaran Active Learning dalam pembelajaran di kelas. Selain itu beberapa hasil penelitian yang ada menganjurkan semoga siswa tidak hanya mendengarkan saja di dalam kelas dikala proses pembelajaran. Mereka perlu membaca, menulis, berdiskusi tolong-menolong dengan anggota kelas yang lain dalam memecahkan masalah, yang paling penting yaitu bagai mana membuat siswa menjadi aktif, sehingga bisa pula mengerjakan tugas-tugas yang memakai kemampuan berfikir yang lebih tinggi, menyerupai menganalisis, membuat sintesis dan mengevaluasi. Dalam arti kata memakai MetodeActive Learning di dalam kelas menjadi sangat penting alasannya mempunyai imbas yang besar terhadap mencar ilmu siswa.
[1]Ariesta Shintawati, Metode Active Learning dalam Pembelajaran Fiqih di MadrasahAliyah Keagamaan Husnul Khatimah, (Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat, 2008), h. 7
[2] Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Rineka Cipta, 2001), h. 2
[3]Ibid.., h. 3
[4]Ibid..,h. 4
[5] Hamdani,Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Puastaka setia, 2012), h. 142
[6] Hartono, Pengembangan SBSA, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), h. 14
[7]Ibid.., h. 5
Posting Komentar untuk "Metode Aktif Learning"