Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kerangka Pikir

Jejak Pendidikan- Kerangka pikir merupakan gamabaran yang menghubungkan variabel bebas dan variabel terikat yaitu antara contoh asuh demokratis orang renta dengan kemandirian berguru siswa. Sesuai dengan pendapat Mujiman, (1981:33) yaitu “kerangka pikir ini bermakna untuk suatu konsep yang terdiri dari korelasi alasannya atau disebut juga dengan kasual hipotesis antara variabel bsbas dan variabel tak bebas dalam rangka memperlihatkan tanggapan sementara terhadap problem yang sedang diteliti”.

Berdasarkan latar belakang problem yang dikemukakan diatas sebagai pemikiran penulis ihwal efek contoh asuh demokratis orang renta terhadap kemandirian berguru belajar siswa kelas ….. Sekolah Menengah Pertama Negeri …..

Didalam proses pembelajaran guru bimbingan dan konseling merupakan guru yang bertugas untuk memperlihatkan bimbingan kepada siswa yang bermasalah maupun yang tidak bermasalah kalau dianggap penting oleh guru bimbingan dan konseling tersebut, oleh lantaran itu peranan guru bimbingan dan konseling didalam proses pembelajaran sangatlah dibutuhkan, lantaran penerima didik mempunyai problem yang beraneka ragam untuk melihat apakah ada efek pengaruh contoh asuh demokratis orang renta terhadap kemandirian berguru belajar siswa kelas ….. Sekolah Menengah Pertama Negeri ….. Dapat dilihat dalam kerangka pikir sebagai berikut:

Menurut Thoha (1996) yang mengemukakan bahwa contoh asuh orang renta yaitu suatu cara terbaik yang sanggup ditempuh orang renta dalam mendidik anak sebagai perwujudan dari rasa tangghung jawab kepada anak. Peran keluarga menjadi penting untuk mendiddik anak baik dalam sudut tinjauan agama, tinjauan sosial kemasyarakatan maupun tijauan individu.

Dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangannya, individu banyak dipengaruhi oleh peranan orang renta tersebut. Peranan orang renta itu memperlihatkan lingkungan yang memungkinkan anak sanggup menuntaskan tugas-tugas perkembangannya.

Pola asuh demokratis ditandai dengan adanya legalisasi orang renta terhadap kemampuan anak, anak diberi kesempatan untuk tidak selalu tergantung pada orang tua. Orang renta sedikit memperlihatkan kebebasan kepada anak untuk menentukan apa yang terbaik bagi dirinya, anak didengarkan pendapatnya, dilibatkan dalam pembicaraan terutama yang menyangkut dengan kehidupan itu sendiri. Anak diberi kesempatan untuk menyebarkan control internalnya sehingga bertahap berlatih untuk bertanggung jawab kapada dirinya sendiri. Anak dilibatkan dan diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam mengatur hidupnya.

Kemandirian berguru yaitu kemampuan seseorang dalam mewujudkan kehendak atau keinginannya secara faktual dengan tidak bergantung pada orang lain. Dengan demikian yang dimaksud dengan kemandirian berguru dalam penelitian ini yaitu sikap siswa dalam mewujudkan kehendak atau keinginannya secara faktual tidak bergantung pada orang lain, dalam hal ini yaitu siswa tersebut bisa melaksanakan berguru sendiri, sanggup menentukan cara berguru dengan baik dan bisa untuk melaksanakan aktifitas berguru secara mandiri.

Belajar secara sanggup bangun diatas kaki sendiri yaitu berguru yang di dasarkan kepada disiplin terhadap diri sendiri. Belajar secara sanggup bangun diatas kaki sendiri sanggup berjalan dengan baik kalau diubahsuaikan dengan keadaan siswa masing-masing, menyerupai kemampuan siswa, kecepatan berguru siswa, kemauan, minat, dan waktu yang dimiliki siswa serta keadaan lingkungannya.

Sukarno (Widodo, 2012) menyebutkan bahwa ciri-ciri kemandirian berguru antara lain, a) merencanakan dan menentukan kegiatan berguru sendiri, b) berinisiatif dan memacu diri untuk berguru secara terus menerus, c) bertanggung jawab dalam belajar, d) berguru secara kritis, e) berguru dengan penuh percaya diri.

Anak perlu mempunyai tekad atau kemauan yang besar lengan berkuasa dan disiplin yang tinggi dalam melaksanakan kegiatan belajarnya. Kemauan yang besar lengan berkuasa akan mendorong anak untuk tidak gampang frustasi dalam menghadapi kesulitan yang dialami ketika belajar, sedangkan disiplin yang tinggi diharapkan biar anak selalu berguru sesuai dengan aktivitas waktu yang diaturnya sendiri dan sesuai dengan kemampuan serta tujuan yang akan dicapainya. Hal itu sangat penting lantaran berguru sanggup bangun diatas kaki sendiri yaitu mengecilnya ketergantungan pada orang lain dalam belajar, dari dalam diri sendiri semakin besar cita-cita untuk berguru sendiri dengan segala kemampuan yang dimiliki dengan mengecilkan bahkan tanpa mengharapkan akan tunjangan orang lain dalam berguru khususnya orang renta dalam mendidi kanak.

Fenomena di lapangan membuktikan bahwa, masih ada siswa yang mempunyai tingkat kemandirian berguru yang rendah, meskipun terdapat pula ada keluarga yang sudah berhasil mencapai kemandirian berguru denga nmenggunakan contoh asuh demokratis.

Berdasarkan uraian tersebut,maka muncul kerangka pikir untuk melihat apakah terdapat efek contoh asuh orang renta demokratis terhadap kemandirian berguru belajar siswa. Untuk lebih memperjelas maka kerangka pikir sanggup digambarkan sebagai berikut:



                                            1.1 Gambar : Kerangka Berpikir

Pola Asuh Demokratis Orang Tua                                Kemandirian belajar Siswa
(X)                                                                                               (Y)

Posting Komentar untuk "Kerangka Pikir"