Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Indikator-Indiktor Kedisiplinan

Jejak Pendidikan- Dalam suatu organisasi akan dituntut sebuah perilaku disiplin dalam setiap individu para anggotanya. Tinggi rendahnya kedisiplinan seorang anggota organisasi sanggup dipengaruhi oleh beberapa indikator antara lain:

a. Tujuan dan Kemampuan
Setiap organisasi harus mempuyai tujuan yang terperinci dan ditetapkan secara ideal dan cukup menantang bagi para anggotanya. Setiap tujuan yang diberikan kepada anggota organisasi harus sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh anggota tersebut, supaya beliau sanggup bersugguh-sungguh dan berdisiplin dalam pekerjaannya. Tetapi hal ini akan menjadi sebaliknya kalau pekerjaan yang di berikan melampauhi batas kemampuan anggota, maka kesungguhan dan disiplin anggota tersebut akan menjadi rendah dan tidak bisa dipertanggung jawabkan. Dilihat dari hal tersebut maka tujuan dan kemampuan juga turut mempengaruhi kedisiplinan seseorang dikala bekerja dalam sebuah organisasi. Hal ini sesuai dengan sebuah perkataan yang berbunyi “likulli makoomin makoolun, walikulli makoolin makoomun”. 

b. Teladan Pemimpin
Seorang pemimpin organisasi yaitu panutan bagi para anggotanya. Seorang pemimpin harus selalu memperlihatkan teladan yang baik bagi para anggotanya baik dikala berbicara maupun bertindak. Dengan teladan pimpinan yang baik, maka kedisiplinan anggota akan ikut baik, begitu pula kalau teladan seorang pimpinan kurang baik maka kedisiplinan anggota juga tidak akan menjadi baik. Pemimpin sebuah organisasi jangan pernah berharap kedisiplinan anggotanya baik kalau dirinya sendiri tidak memperlihatkan teladan yang baik. Pemimpin tersebut harus sadar bahwa setiap tindakan yang dilakukannya akan diikuti oleh anggotanya. Hal inilah yang menimbulkan teladan pemimpin menjadi faktor yang ikut mempengaruhi kedisiplinan anggota organisasi. “buah tidak akan jauh jatuh dari pohonnya”

 c. Reward (hadiah)
Reward dalam suatu organisasi juga ikut mempengaruhi kedisiplinan anggota organisasi. Dengan memperlihatkan reward pada anggota maka akan tumbuh rasa puas dan cinta pada organisasi tersebut. Hal ini dikarenakan apabila kecintaan seseorang terhadap organisasi yang beliau ikuti maka kedisiplinan juga akan tumbuh dengan sendirinya tanpa paksaan dari pihak lain. Reward yang diberikan oleh organisasi harus sesuai dengan pekerjaan yang telah dikerjakan. Karena apabila reward yang diberikan berada dibawah pekerjaan yang telah dilakukan maka kedisiplinan akan berkurang, sebaliknya kalau reward yang diberikan seimbang atau lebih dari pekerjaannya maka kedisiplinan akan terbentuk dengan sangat baik dalam setiap individu anggota organisasi.

d. Keadilan
Semua insan yang hidup di dunia ini membutuhkan keadilan, baik secara jasmani maupun rohani. Keadilan yang diberikan seorang pemimpin dalam sebuah organisasi sangat besar lengan berkuasa besar pada tingkat kedisiplinan anggotanya. Kaprikornus seorang pemimpin itu harus bersikap seadil mungkin terhadap para anggotanya, tidak membedakan antara yang satu dengan yang lainnya, antara putra dan putri dan antara yang kaya dengan yang miskin. Jika tidak, maka tidak mungkin kedisiplinan akan terwujud dalam organisasi yang beliau pimpin. Pemimpin yang adil dalam setiap tindakannya niscaya akan disegani oleh para anggotanya. Keadilan yang tercipta dalam sebuah organisasi akan besar lengan berkuasa besar pada kedisiplinan para anggotanya, sehingga mereka akan bekerja dengan nyaman dan kondusif sesuai dengan tujuan organisasinya masing-masing.

e. Pengawasan
Pengawasan merupakan tindakan yang paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan anggota sebuah organisasi. Dalam memperlihatkan pengawasan otomatis pemimpin harus ikut aktif dan membaur bersama dengan para anggotanya. Selain itu pemimpin harus siap memperlihatkan solusi pada anggotanya dikala ada yang menemukan jalan buntu atau kesulitan dalam pekerjaannya. Dengan hal tersebut seorang anggota organisasi akan merasa diawasi dan diopeni sehingga tumbuh perilaku kedisiplinan dalam dirinya.

Pimpinan tersebut juga akan mengetahui dengan niscaya bagaimana kemampuan dari para anggotanya secara real dengan pengawasnnya sendiri tanpa kelebihan dan kekurangan yang bisa dilakukan oleh pihak tertentu. Pengawasan yang sempurna dari pemimpin organisasi akan membuahkan hasil yang memuaskan sehingga akan ditemukan cara atau sistem kerja yang lebih efektif dalam mewujudkan tujuan organisasi tersebut.

f. Sanksi Atau Hukuman
Kodrat insan hidup di dunia yaitu takut pada sebuah eksekusi yang akan diterimanya dikala beliau melaksanakan kesalahan baik eksekusi dari sesama insan maupun eksekusi dari Tuhannya. Dalam sebuah organisasi ukuran berat atau ringannya eksekusi menjadi hal yang mempengaruhi kedisiplinan. Hukuman yang diberikan juga harus sesuai serta ditentukan secara logis, masuk akal, dan diinformasikan pada semua anggotanya sehingga tidak terjadi kesalah pahaman yang berkibat jelek pada kedisiplinan para anggota.

g. Ketegasan
Sifat wajib yang harus dimiliki seorang pemimpin organisasi yaitu tegas. Pemimpin harus berani dengan tegas dalam memberi eksekusi maupun kebanggaan pada para anggotanya. Pemimpin yang berani dengan tegas memberi eksekusi pada anggota organisasi yang melanggar akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh para anggotanya.  Sebaliknya kalau seorang pemimpin tidak tegas dan berani memperlihatkan eksekusi pada anggota yang melanggar peraturan maka tidak akan diakui kepemimpinannya, selain itu para anggotanya akan bertambah banyak yang melanggar peraturan yang telah dibentuk bersama, alasannya mereka berfikir bahwa semua peraturan yang dibentuk sudah tidak berlaku lagi dan hilanglah kedisiplinan dari anggota tersebut. Ketegasan pemimpin organisasi tidak hanya dalam memberi eksekusi pada anggota yang melanggar disiplin.

Pemimpin juga harus tegas dalam memperlihatkan apresiasi pada anggota yang berhasil mendapat hasil lebih dalam pekerjaannya. Pemimpin tersebut harus berani mengakui kalau ada anggotanya yang bekerja lebih ulet dari pada dirinya, sehingga anggota yang lain juga akan berusaha lebih ulet lagi dalam pelaksanaan kedisiplinan dan pekerjaan dalam organisasi.

h. Hubungan Kemanusiaan
Sebuah keharmonisan dalam hubungan antar sesama anggota organisasi turut membuat kedisiplinan yang baik pada suatu organisasi. Pemimpin harus membuat hubungan kemanusiaan yang baik dan serasi diantara para anggotanya. Setelah hubungan kemanusiaan itu terjalin akan terwujud lingkungan dan suasana kerja yang nyaman dalam berorganisasi. Hal tersebut akan memotivasi kedisiplinan yang baik pada organisasi, jadi kedisiplinan anggota organisasi akan terwujud apabila hubungan kemanusiaan dalam  organisasi juga baik.Hubungan kemanusiaan dalam sebuah organisasi akan terjalin dengan baik apabila semuanya saling percaya satu sama lainnya. Antara pimpinan dengan anggota dan anggota dengan anggota saling menghargai hak dan kewajibannya masing-masing dalam organisasi.


Rujukan:
Malayu S. P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya insan (Jakarta: Bumi Aksara, 2002).

Posting Komentar untuk "Indikator-Indiktor Kedisiplinan"