Fungsi Dan Tujuan Acara Ekstrakurikuler Keagamaan

Jejak Pendidikan- Secara khusus kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini bertujuan untuk memperdalam pengetahuan siswa mengenai bahan yang diperoleh di kelas, mengenai hubungan antar mata pelajaran keimanan dan ketaqwaan serta sebagai upaya melengkapi pembinaan insan seutuhnya. Sebagian disebutkan dalam Al-Qur’an ihwal proposal kepada insan untuk selalu menyeru pada kebaikan dan mencegah kepada yang munkar. Seperti dalam firman Allah SWT surat Ali Imran ayat 104:

baca juga (pengertian kegiatan ekstrakurikuler)

Dan hendaklah ada di antara kau segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.

 Fungsi dari kegiatan ekstrakurikuler keagamaan sendiri ialah untuk memperlihatkan pengalaman penerima didik dalam menjalankan agamanya, dan fungsi tersebut sangatlah bervariasi antara sekolah yang satu dengan yang lain. Tetapi pada umumnya ialah sebagai langkah pengembangan institusi sekolah dan wadah bagi pengembangan kecerdasan dan kreatifitas penerima didik.

Untuk itu fungsi dan tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini sanggup dirumuskan sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemahaman terhadap agama sehingga bisa membuatkan dirinya sejalan dengan norma-norma agama dan bisa mengamalkan dalam perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya.
2. Meningkatkan kemampuan penerima didik sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar.
3. Menyalurkan dan membuatkan potensi dan talenta penerima didik semoga sanggup menjadi insan yang berkreatifitas tinggi dan penuh karya.
4. Melatih perilaku disiplin, kejujuran, kepercayaan dan tanggung jawab dalam mejalankan tugas.
5. Menumbuh kembangkan sopan santun islami yang mengintegrasikan hubungan dengan Allah, Rasul, Manusia dan alam semesta bahkan diri sendiri.
6. Mengembangkan sensifitas penerima didik dalam melihat persoalanpersoalan sosial kegamaan sehingga menjadi insan yang proaktif terhadap permasalahan sosial dan dakwah.
7. Memberikan bimbingan dan aba-aba serta pembinaan kepada penerima didik semoga mempunyai fisik yang sehat, bugar, kuat, cekatan dan terampil.
8. Memberi peluang penerima didik semoga mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, baik lisan maupun non verbal.
9. Melatih kemampuan penerima didik untuk bekerja dengan sebaikbaiknya secara sanggup bangun diatas kaki sendiri maupun kelompok.
10. Menumbuh kembangkan kemampuan penerima didik untuk memecahkan kasus sehari-hari

Berbagi :