Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fase Perkembangan Pranatal

Jejak PendidikanDalam Islam, penciptaan insan mengalami beberapa fase sesuai dengan ayat-ayat al-Qur‟an. Secara sistematis sanggup digambarkan dalam tahapan berikut ini:

1. Hubungan Biologis
Pada fase ini insan belum mempunyai bentuk dan nama apapun, akan tetapi ia merupakan rangkaian waktu yang tak terhitung masanya kecuali sesuai dengan ketetapan takdir Allah. Ia masih merupakan unsur-unsur atau zat-zat kimiawi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh insan (calon yah atau ibu). Seiring dengan berjalannya sang waktu, dengan takdir Allah, zat-zat atau unsur-unsur tersebut menjadi satuan akumulasi yang bermetamorfosis materi baku sperma (air mani) yan tersimpah dalam jaringan sel-sel badan manusia.

2. Tahap Air Mani (Sperma)
Di dalam al-Qur'an sperma dinamakan dengan Nuthfah, air mani ini disebabkan suatu proses kegiatan komunikasi/interaksi biologis antara dua jenis pria dan wanita sampaumur (suami-istri), dimana keduanya telah mencapai titik kulminasi kekerabatan komunikasi biologis, yang balasannya memancarkan air sperma.

Telah ada penelitian akurat yang dilakukan oleh para ilmuwan di bidang kandungan (Embriologi). Menurut mereka bahwa kandungan air mani milik pria (nuthfah) terdiri dari dua sel, pertama sel kromosom berjenis pria yang dilambangkan dengan abjad “Y” dan yang kedua sel kromosom jenis wanita yang dilambangkan dengan abjad “X” sedangkan Nuthfah milik perempuan, yang disebut ovum hanya mempunyai satu macam sel, yakni yang dilambangkan dengan abjad “X”.


3. Tahap pertemuan Sperma dan Ovum
Tahap ini merupakan tahap percampuran sperma dan ovum, yang masing-masing mempunyai 46 kromosom, sebagaimana firman Allah SWT.

4. Tahap Alaqatan (gumpalan darah)
Ovum yang sudah dibuahi itu berkembang menjadi banyak dengan cara pembelahan. Jumlah sel nya berkembang menjadi banyak dan bertambah. Selain itu, ovum yang dibuahi beralih dari daerah ovarium ke Rahim dan menempel pada dinding Rahim. Kata alaqah berdasarkan Quraisy Shihab berarti segumpal darah, atau sejenis cacing yang terdapat dalam air, jikalau diminum sanggup menempel pada tenggorokan. al-Quran memakai kata alaqah dengan maksud menyerupai itu, yakni nuthfah yang menempel pada dinding Rahim. Proses ini terjadi hingga tamat ahad kedua.

5. Tahap Mudhgatan (gumpalan daging)
Nuthfah sampai di dinding Rahim, selaput janin pun mulai terbentuk, lalu terentanglah tali pusar yang menghubungkan zigot (bakal janin) dengan si ibu, untuk mendapatkan makanan dari darah sang ibu. Di sinilah fase alaqah menjadi mudghah. Pada tahap konsepsi terjadi sel-sel berkembang bergetar hingga ke jantung si ibu. Sang ibu gres menyadari bahwa ia sudah tidak lagi mengalami haid dan bayi pun sudah cukup besar untuk dilihat.

6. Tahap Idzaman
Pada tahap ini ditandai dengan adanya organ-organ utama bayi dan otak talah terbentuk. Misalnya setruktur mata mulai terbentuk meskipun belum berbentuk kelopak mata secara utuh. Kemudian otot-otot mulai berkembang ke seluruh titik fungsi anggota tubuh, struktur indera pendengaran terbentuk, jantung bayi sanggup berdenyut dan jari jemari kaki mulai terbentuk.

7. Tahap Lahman
Tahap ini merupakan pembungkusan organ-organ anggota badan dengan daging menyertainya hingga mencapai keserasian dan kesimbangan penciptaan wujud yang indah. Selanjutnya janin tersebut terus berkembang dan memasuki fase Lahman. Jenis kelamin bayi pada fase ini sudah sanggup diamati dengan jelas. Tahap ini bisa juga diartikan sebagai kulit ketuban yakni suatu selaput yang membungkus janin. Di dalamnya terdapat cairan masin yang memenuhi kantong tersebut yang berfungsi penting bagi janin, antara lain untuk melindungi janin dari benturan-benturan keras atau goncangan besar yang sanggup membahayakan kehidupan janin tersebut.

8. Tahap Khalqan Akhar

Tahap ini merupakan tahap dimana penciptaan atau pembentukan telah sempurna, yakni janin sudah tampak menyerupai bayi, struktur tubuhnya sempurna, indra perasanya sempurna, saraf al-factory (bagian dari otakyang bekerjasama dengan indra penciuman) telah berkembang sempurna. Bayi sanggup melaksanakan fungsi-fungsi fisik internal, menyerupai menelan, bereaksi terhadap perubahan-perubahan temperature dan sanggup membedakan rasa anggun dan rasa pahit. Matanya juga menjadi peka terhadap cahaya, bisa mendengar detak jantung ibunya dan suara-suara biologis lainnya, baik dari dalam maupun luar Rahim. Lebih dari itu, ia sangat peka terhadap sentuhan-sentuhan dari luar.

Posting Komentar untuk "Fase Perkembangan Pranatal"