Ciri-Ciri Eksklusif Religius
Jejak Pendidikan- Perkembangan sikap keagamaan akseptor didik merupakan implikasi dari kematangan beragama siswa sehingga mereka bisa dikatakan sebagai langsung atau individu yang religius. Penyematan istilah religius ini dipakai kepada seseorang yang mempunyai kematangan dalam beragama. Raharjo dalam bukunya mengemukakan wacana ciri-ciri kematangan beragama pada seseorang, diantaranya yaitu:
baca juga (pengertian religius)
a. Keimanan yang utuh
Orang yang sudah matang beragama mempunyai beberapa keunggulan. Diantaranya yakni mereka keimanannya besar lengan berkuasa dan berakhlakul karimah dengan ditandai sifat amanah, ikhlas, tekun, disiplin, bersyukur, sabar, dan adil. Pada dasarnya orang yang matang beragama dalam sikap sehari-hari senantiasa dihiasi dengan akhlakul karimah, suka bersedekah shaleh tanpa pamrih dan senantiasa membuat suasana tentram. Senada dengan firman Allah dalam Al Qur’an surat Al- Asr’ ayat 1-3 bahwa :
Demi masa. Sesungguhnya insan itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan hikmah menasihati biar menaati kebenaran dan hikmah menasihati biar menetapi kesabaran.”
baca juga (dimensi religiusitas)
b. Pelaksanaan ibadah yang tekun
Keimanan tanpa ketaatan bersedekah dan beribadah yakni sia-sia. Seseorang yang berpribadi luhur akan tergambar terang keimanannya melalui amal perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Ibadah yakni bukti ketaatan seorang hamba sesudah mengaku beriman kepada Tuhannya. Sesuai dengan firman Allah Q.S Adz Dzariyat:
Dan Aku tidak membuat jin dan insan melainkan biar mereka menyembah-Ku.”
c. Akhlak mulia
Suatu perbuatan dinilai baik jikalau sesuai dengan fatwa yang terdapat di dalam al-Qur’an dan sunnah, sebaliknya perbuatan dinilai jelek apabila bertentangan dengan al-Qur’an dan sunnah. Akhlak mulia bagi seseorang yang telah matang keagamaannya merupakan manifestasi keimanan yang kuat.
Ketiga ciri-ciri diatas menjadi indikasi bahwa seseorang mempunyai kematangan dalam beragama atau tidak. Hal tersebut tertuang dalam 3 hal pokok, yaitu keimanan (tauhid), pelaksanaan ritual agama (ibadah) serta yang terakhir yakni perbuatan yang baik (akhlaqul karimah).
Ketiga hal pokok tersebut terdapat dalam trilogi fatwa yang mendasari agama Islam yaitu iman, islam, ihsan. Pribadi yang religius harus bisa meliputi ketiga hal tersebut, sebab Islam tanpa kepercayaan maka tak sanggup sepaham, begitupun kepercayaan tanpa ihsan maka tidak akan jalan. Dapat disimpulkan bahwa langsung religius harus meyakini wacana rukun iman, menjalankan ibadah ke Islaman dengan taat serta mempunyai pengamalan dalam kehidupan sebaik mungkin.
Rujukan:
Raharjo, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2012),
Posting Komentar untuk "Ciri-Ciri Eksklusif Religius"