Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Kurikulum 2013

Jejak pendidikan- Dalam mengartikan kurikulum mempunyai penafsiran yang berbeda. Secara etimologis, istilah kurikulum (curriculum) berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan curere yang berarti kawasan berpacu. Kosa kata kurikulum telah masuk ke dalam kosa kata bahasa Indonesia, dengan arti susunan rencana pengajaran. Kosa kata tersebut berdasarkan sebagian jago berasal dari bahasa Latin, curriculum yang berarti materi pengajaran, dan ada pula yang menyampaikan berasal dari bahasa Perancis, courier yang berarti berlari. Dalam bahasa Arab, ada yang memakai kosakata al-manhaj untuk kosa kata kurikulum. Kata-kata “manhaj” (kurikulum) yang bermakna jalan terang atau jalan terang yang dilalui insan pada banyak sekali bidang kehidupan. Sekalipun pengertian tersebut diatas di katagorikaan kedalam pengertian tradisional, namun setidaknya ada insan yang pertama kali mengenal kurikulum.

Istilah kurikulum berasal dari dunia olahraga, terutama dalam bidang atletik terutama pada zaman Romawi Kuno di Yunani. Kurikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari dari garis start hingga garis finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Jarak yang harus ditempuh tersebut kemudian diubah oleh acara sekolah dan semua orang yang terlibat di dalamnya. Program tersebut berisi mata pelajaran yang harus ditempuh oleh pesserta didik selama kurun waktu tertentu. Secara terminologis istilah kurikulum (dalam pendidikan) yaitu sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan oleh penerima didik di sekolah untuk memperoleh ijazah.

 Menurut pandangan lama, atau sering juga disebut pandangan tradisional, merumuskan bahwa kurikulum yaitu sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh penerima didik untuk memperoleh ijazah, dan mempunyai sistem penyampaian yang dipakai oleh guru yaitu sistem penuangan (imposisi). Akibatnya, dalam proses berguru mengajar gurulah yang lebih banyak bersikap aktif, sedangkan penerima didik hanya bersifat pasif belaka serta adanya aspek keharusan bagi setiap penerima didik untuk mempelajari mata pelajaran yang sama.

 Pengertian kurikulum secara modern yaitu semua kegiatan dan pengalaman potensial (isi/materi) yang telah disusun secara ilmiah, baik yang terjadi di dalam kelas, di halaman sekolah, maupun diluar sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.  Ada juga pengertian kurikulum yang lebih luas lagi yaitu semua kegiatan dan pengalaman berguru serta segala sesuatu yang besar lengan berkuasa terhadap pembentukan kepribadian penerima didik baik di sekolah maupun di luar sekolah atas tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan.

Dari pengertian kurikulum dari segi bahasa sanggup diartikan, bahwa kurikulum yaitu rencana atau bahasan pengajaran, sehingga arah kegiatan pendidikan menjadi terperinci dan terang. Pengertian ini terkait dengan hal yang paling menonjol dari isi kurikulum, yaitu susunan materi atau mata pelajaran yang akan dipakai sebagai pola dalam kegiatan pendidikan.

Banyak tokoh mengeluarkan pendapat mereka wacana pengertian pendidikan diantaranya yaitu Oemar Hamalik, pengertian kurikulum sanggup ditinjau dari dua sisi yang berbeda, yakni berdasarkan pandangan usang dan pandangan baru. Pengertian kurikulum dari pandangan usang atau juga sering disebut pandangan tradisional, merumuskan bahwa kurikulum yaitu sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh murid untuk memperoleh ijazah. Sedangkan dalam pandangan baru, kurikulum bersifat luas alasannya yaitu kurikulum bukan hanya terdiri atas mata pelajaran (courses), tetapi meliputi semua kegiatan dan pengalaman yang menjadi tanggung jawab sekolah.

Berkaitan dengan keterangan di atas, berdasarkan pengamatan Syaiful Sagala, kurikulum tidak hanya sekedar mempelajari mata pelajaran, tetapi lebih menyebarkan pikiran, menambah wawasan, serta menyebarkan pengetahuan yang dimilikinya.Sejalan dengan pendangan tersebut kurikulum berdasarkan Sanjaya bukan hanya berkaitan dengan materi ajar, acara penerima didik mempelajari materi ajar, dan lain sebagainya. Tetapi kurikulum berkaitan dengan banyak sekali duduk perkara yang lebih luas dari itu sebagai arah dan tujuan pendidikan. Sedangkan berdasarkan Mimin Haryati kurikulum yaitu seperangkat terjadwal dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan materi pelajaran serta cara yang dipakai sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Jadi semua tokoh beropini dalam mengartikan kurikulum yaitu untuk menambah pemikiran, wawasan dan pola pikir penerima didik yang bersifat kearah yang membangun yang akan melahirkan insan yang mempunyai pendidikan yang memadai dan berpikiran maju. Sehingga seiring berjalannya waktu maka bertambah pula pengetahuan insan sehingga dari masa kemasa maka berubah pula kurikulum pembelajaran yang sebelumnya di sebut dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) kembali berubah seiring dengan berkembangnya pengetahuan maka berubah pula kurikulum yang kini dikenal dengan kurikulum 2013. Meski banyak kritikan, pemerintah tetap memeberlakukan kurikulum 2013 (K 13) mulai Juli 2013 disekolah yang ditentukan.

kurikulum 2013 yaitu kurikulum berbasis kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasi kebutuhan kompetensi periode 21. Kurikulum 2013 mempunyai tujuan untuk mendorong penerima didik atau siswa, bisa lebih baik melaksanakan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui sehabis mendapatkan materi pelajaran.

Kurikulm 2013 merupakan tindak lanjut dari Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) yang sebelumnya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada tahun 2004. KBK atau (Competency Based Curriculum) dijadikan pola dan pedoman bagi pelanksanaan pendidikan dalam menyebarkan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun 2003 wacana Sistem Pendidikan Nasional pada klarifikasi pasal 35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati. Paparan ini merupakan bab dari uji publik Kurikulum 2013, yang diperlukan sanggup menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat. Kurikulum 2013 yang berbasis huruf dan kompetensi lahir sebagai balasan terhadap kurikulum KTSP yang menuai banyak sekali kritikan, serta sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan dunia kerja. Kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi menyerupai yang digariskan dalam haluan negara. Serta menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.

 Rujukan: 
  1. W. J. S. Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia cet. ke-12, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001)
  2. S. Naustion, Pengembangan Kurikulum Pendidikan (Bandung: Citra Adirya Bakti, 2001).
  3. Zainal Arifin. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009).
  4.  Forum Mangun wijaya, Menyambut Kurikulum 2013, (Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara, 2013).
  5. Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011).
  6. Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran: Untuk membantu memecahkan problematika berguru dan mengajar (Bandung: Alfabeta, 2007).
  7. Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Jakarta: Prenada Media Group, 2008).
  8.  Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008).
  9. Jejen Musfah, Manajemen Pendidikan, Teori, Kebijakan, dan Praktik, (Jakarta: Kencana, 2015).
  10. E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013).
  11. Mida Latifatul Muzamiroh, Kupas Tuntas Kurikulum 2013 Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013, (Kota Pena, 2013).
  12. Forum Mangunwijaya VII, Menyambut Kurikulum 2013, (Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2013).

Posting Komentar untuk "Pengertian Kurikulum 2013"