Pengertian Aqidah Akhlak
Jejak Pendidikan- Pengertian aqidah etika sanggup dikaji dari dua kata pembentuknya yaitu aqidah dan akhlak. Kata aqidah berasal dari bahasa arab yaitu “maa ‘uqida ‘alaihi al-qalb wa aldlamir yakni sesuatu yang ditetapkan atau diyakini oleh hati dan perasaan, dan berarti maa ta dayana bihi al-ihsan wa I’taqadahu yakni sesuatu yang dipegang dan diyakini (kebenarannya) oleh manusia”. dengan demikian secara etimologis aqidah berarti kepercayaan atau keyakinan yang benar-benar menetap dan menempel di hati manusia.
Aqidah secara bahasa berasal dari kata aqada yang mengandung arti ikatan atau keterkaitan, atau dua utas tali yang tersambung. Secara terminologis, aqidah berarti keimanan atau keyakinan seseorang terhadap Allah yang membuat alam semesta beserta seluruh isinya dengan segala sifat dan perbuatan-Nya.
Aqidah ialah “sesuatu yang mengharuskan hati membenarkannya, yang membuat jiwa damai tentram kepadanya dan yang menjadi kepercayaan/keyakinan yang higienis dari bimbang dan ragu”. Dengan kata lain aqidah ialah “urusan yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mententramkan jiwa, dan menjadi cita-cita yang tidak bercampur dengan keraguan”.
Aqidah merupakan “fondasi utama dalam aliran islam. Karena itu, ia merupakan dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan seseorang yang wajib dimilikinya untuk dijadikan pijakan dalam segala sikap dan tingkah laris sehari-hari”.
Aqidah merupakan hal dasar dalam beragama yang harus di miliki setiap muslim. Untuk membekali diri dan menjaga kualitas keimanan, setiap muslim mempunyai kewajiban untuk memahami hakikat dan ruang lingkup aqidah Islam secara benar. Keyakinan dan janji yang benar akan menuntun seseorang muslim dalam berperilaku. Dengan demikian Aqidah dalam islam harus bisa memperlihatkan efek ke dalam segala macam acara yang dilakukan oleh manusia. Sehingga aneka macam acara tersebut sanggup bernilai ibadah. Menurut Bahasa (etimologi) perkataan etika ialah bentuk jamak dari Khuluq (khuluqun) yang berarti kebijaksanaan pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang artinya menciptakan. Kemudian seakar dengan dengan kata khaliq (pencipta) dan khalq (Penciptaan).
Imam Al-Ghazali mendefinisikan etika sebagai berikut:
Akhlak ialah suatu sifat yang besar lengan berkuasa yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan gampang tanpa membutuhkan pertimbangan pemikiran.
Dengan kata lain, ilmu ini membahas ihwal diri insan dari segi kecenderungan-kecenderungannya, hasrathasratnya, dan bermacam-macam potensi lain yang membuat insan condong pada kebaikan atau keburukan. Ia juga membahas
perilaku insan dari segi apa yang seharusnya dilakukan insan dalam menghiasi diri dengan keutamaan dan menjauhkan diri dari sikap jelek dan rendah. Dalam hubungannya ilmu etika mempunyai keterkaitan yang bersahabat dengan kajian psikologi, lantaran baginya ia menyerupai premis-premis yang membantu meluruskan sikap insan sampai menjadi eksklusif yang baik dan bisa mengontrol keinginannya dalam berbuat segala sesuatu.
Mata pelajaran aqidah etika memperlihatkan bimbingan kepada penerima didik biar memahami, menghayati, meyakini kebenaran aliran Islam, serta bersedia mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan utama mempelajari etika ialah biar penerima didik memahami etika dengan benar.
Aqidah secara bahasa berasal dari kata aqada yang mengandung arti ikatan atau keterkaitan, atau dua utas tali yang tersambung. Secara terminologis, aqidah berarti keimanan atau keyakinan seseorang terhadap Allah yang membuat alam semesta beserta seluruh isinya dengan segala sifat dan perbuatan-Nya.
Aqidah ialah “sesuatu yang mengharuskan hati membenarkannya, yang membuat jiwa damai tentram kepadanya dan yang menjadi kepercayaan/keyakinan yang higienis dari bimbang dan ragu”. Dengan kata lain aqidah ialah “urusan yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mententramkan jiwa, dan menjadi cita-cita yang tidak bercampur dengan keraguan”.
Aqidah merupakan “fondasi utama dalam aliran islam. Karena itu, ia merupakan dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan seseorang yang wajib dimilikinya untuk dijadikan pijakan dalam segala sikap dan tingkah laris sehari-hari”.
Aqidah merupakan hal dasar dalam beragama yang harus di miliki setiap muslim. Untuk membekali diri dan menjaga kualitas keimanan, setiap muslim mempunyai kewajiban untuk memahami hakikat dan ruang lingkup aqidah Islam secara benar. Keyakinan dan janji yang benar akan menuntun seseorang muslim dalam berperilaku. Dengan demikian Aqidah dalam islam harus bisa memperlihatkan efek ke dalam segala macam acara yang dilakukan oleh manusia. Sehingga aneka macam acara tersebut sanggup bernilai ibadah. Menurut Bahasa (etimologi) perkataan etika ialah bentuk jamak dari Khuluq (khuluqun) yang berarti kebijaksanaan pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang artinya menciptakan. Kemudian seakar dengan dengan kata khaliq (pencipta) dan khalq (Penciptaan).
Imam Al-Ghazali mendefinisikan etika sebagai berikut:
الخلق عب رة عن هيئة فى النفس راسخة عنه تصدر الَفع ل بسهولة ويس من غير ح جة الى فك و ر ؤية
Akhlak ialah suatu sifat yang besar lengan berkuasa yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan gampang tanpa membutuhkan pertimbangan pemikiran.
Dengan kata lain, ilmu ini membahas ihwal diri insan dari segi kecenderungan-kecenderungannya, hasrathasratnya, dan bermacam-macam potensi lain yang membuat insan condong pada kebaikan atau keburukan. Ia juga membahas
perilaku insan dari segi apa yang seharusnya dilakukan insan dalam menghiasi diri dengan keutamaan dan menjauhkan diri dari sikap jelek dan rendah. Dalam hubungannya ilmu etika mempunyai keterkaitan yang bersahabat dengan kajian psikologi, lantaran baginya ia menyerupai premis-premis yang membantu meluruskan sikap insan sampai menjadi eksklusif yang baik dan bisa mengontrol keinginannya dalam berbuat segala sesuatu.
Mata pelajaran aqidah etika memperlihatkan bimbingan kepada penerima didik biar memahami, menghayati, meyakini kebenaran aliran Islam, serta bersedia mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan utama mempelajari etika ialah biar penerima didik memahami etika dengan benar.
Sumber:
- Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006).
- Nur Hidayat, Akhlak Tasawuf, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2013).
- Imam Al-Ghazali, Ihya’ Ulumuddin, Juz III, (Bairut: Darul Kutub Al Ilmiyah, 2002),
- Ali Anwar Yusuf, Studi Agama Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2003).
- H.S. Projodikoro, Aqidah Islamiyah dan Perkembangannya, (Yogyakarta: Sumbangsih Offset, 1991).
- Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006).
- Ali Anwar Yusuf, Studi Agama Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2003).
Posting Komentar untuk "Pengertian Aqidah Akhlak"