Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Komponen Konseling Kelompok

Jejak PendidikanPrayitno (1995:135) menjelaskan bahwa dalam konseling kelompok terdapat tiga komponen yang berperan, yaitu pemimpin kelompok, peserta atau anggota kelompok dan dinamika kelompok.

a. Pemimpin kelompok
Pemimpin kelompok yaitu komponen yang penting dalam konseling kelompok Dalam hal ini pemimpin bukan saja mengarahkan prilaku anggota sesuai dengan kebutuhan melainkan juga harus tanggap terhadap segala perubahan yang berkembang dalam kelompok tersebut. Dalam hal ini menyangkut adanya peranan pemimpin konseling kelompok, serta fungsi pemimpin kelompok. Seperti yang diungkapkan oleh Prayitno (1995:144), menjelaskan pemimpin kelompok adalah orang yang bisa membuat suasana sehingga anggota kelompok dapat berguru bagaimana mengatasi duduk kasus mereka sendiri.

Dalam aktivitas konseling kelompok, pemimpin kelompok memiliki peranan. Prayitno (1995:144), menjelaskan peranan pemimpin kelompok yaitu memperlihatkan bantuan, pengarahan ataupun campur tangan pribadi terhadap aktivitas konseling kelompok, memusatkan perhatian pada suasana perasaan yang berkembang dalam kelompok, memberikan balasan (umpan balik) ihwal banyak sekali hal yang terjadi dalam kelompok, baik yang bersifat isi maupun proses kegiatan kempok, dan sifat kerahasian dari aktivitas kelompok itu dengan segenap isi dan kejadian-kejadian yang timbul di dalamnya menjadi tanggung jawab pemimpin kelompok.
 menjelaskan bahwa dalam konseling kelompok Komponen Konseling kelompok

b. Anggota kelompok
Keanggotaan merupakan salah satu unsure pokok dalam kehidupan kelompok. Tanpa anggota tidaklah mungkin ada kelompok. Tidak semua kumpulan orang atau individu sanggup dijadikan anggota konseling kelompok. Untuk terselenggaranya konseling kelompok seorang konselor perlu membentuk kumpulan individu menjadi sebuah kelompok yang mempunyai persyaratan sebagaimana seharusnya. Besarnya kelompok (jumlah anggota kelompok), dan homogenitas atau heterogenitas anggota kelompok sanggup mempengaruhi kinerja kelompok. Sebaiknya jumlah anggota kelompok tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil.

c. Dinamika kelompok
Dalam aktivitas konseling kelompok dinamika konseling kelompok sengaja ditumbuhkembangkan, alasannya yaitu dinamika kelompok adalah interaksi interpersonal yang ditandai dengan semangat, kerja sama antar anggota kelompok, saling mengembangkan pengetahuan, pengalaman dan mencapai tujuan kelompok. Interaksi yang interpersonal inilah yang nantinya akan mewujudkan rasa kebersamaan di antara anggota kelompok, menyatukan kelompok untuk sanggup lebih mendapatkan satu sama lain, lebih saling mendukung dan cenderung untuk membentuk interaksi yang berarti dan bermakna di dalam kelompok. Cartwright dan Zander (Wibowo, 2005:125) mendeskripsikan dinamika kelompok sebagai suatu bidang terapan yang dimaksudkan untuk peningkatan pengetahuan ihwal sifat/ciri kelompok, aturan perkembangan, interelasi dengan anggota, dengan kelompok lain, dan dengan anggota yang lebih besar.

Menurut Prayitno (1995:145), faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kelompok antara lain:
Tujuan dan aktivitas kelompok; jumlah anggota; kualitas pribadi masing-masing anggota kelompok; kedudukan kelompok; dan kemampuan kelompok dalam memenuhi kebutuhan anggota untuk saling berinteraksi sebagai kawan,kebutuhan untuk diterima, kebutuhan akan rasa aman, serta kebutuhan akan proteksi moral.
Kehidupan kelompok dijiwai oleh dinamika kelompok yang akan menentukan gerak dan arah pencapaian tujuan kelompok. Dinamika kelompok ini dimanfaatkan untuk mencapai tujuan konseling kelompok. Konseling kelompok memanfaatkan dinamika kelompok sebagai media dalam upaya membimbing anggota kelompok dalam mencapai tujuan. Dinamika kelompok unik dan hanya sanggup ditemukan dalam suatu kelompok yang benar-benar hidup. Kelompok yang hidup adalah kelompok yang dinamis, bergerak dan aktif berfungsi untuk memenuhi suatu kebutuhan dan mencapai suatu tujuan.

Posting Komentar untuk "Komponen Konseling Kelompok"