Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Barometer Efektivitas Pembelajaran

Jejak Pendidikan- Ukuran Efektif atau tidaknya pembelajaran, sanggup dilihat dari beberapa hal sebagai berikut:

  1. waktu yang digunakan, apakah waktu yang dipakai mencukupi atau kurang.
  2. kwantitas siswa yang berhasil mencapai tujuan berguru dalam waktu yang telah ditentukan.
  3. keterlaksanaan aspek kiprah dan fungsi dengan baik, baik kiprah dan fungsi guru maupun siswa.
  4. aspek planning atau program, yakni adanya meteri pembelajaran yang tertuang dalam kurikulum yang telah ditetapkan.
  5. aspek aturan main, yaitu adanya ketentuan dan aturan yang telah dibentuk untuk penerima didik sanggup berfungsi dengan baik.
  6. Aspek ketercapaian idealisme. Yaitu apabila penerima didik mencapai prestasi optimal dari sebuah tujuan pembelajaran.
     Ukuran Efektif atau tidaknya pembelajaran Barometer Efektivitas Pembelajaran

Menurut Faustini Cardoso Gomes, untuk mengukur efektivitas suatu pembelajaran sanggup dievaluasi menurut isu yang diperoleh pada lima tingkatan:
Pertama, Reactions, yaitu untuk mengetahui opini dari para penerima didik mengenai pembelajaran, dengan memakai kuesioner, pada selesai pembinaan para penerima ditanya mengenai seberapa jauh mereka puas terhadap pembelajaran secara keseluruhan, terhadap guru, materi yang disampaikan, isinya, bahan-bahan yang disediakan, dan lingkungan pembelajaran (ruangan, waktu istirahat, makanan, suhu udara).

Kedua, Learning, yaitu untuk mengetahui seberapa jauh para penerima didik menguasai kensep-konsep, pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang sampaikan guru selama pembelajaran. Biasanya dilakukan dengan mengadakan test tertulis (essay atau multiple choice), test performansi dan latihan-latihan simulasi.

Ketiga, Behaviors, menilai dari para penerima didik sebelum dan setelah pelatihan, sanggup dibandingkan guna mengetahui tingkat efek metode pembelajaran terhadap perubahan performansi mereka.

Keempat, Organizational result, yaitu utuk menguji dampak metode pembelajaran terhadap siswa mengenai penguasaan materi pembelajaran secara keseluruhan.. hal ini, lebih spesifik Slameto, menawarkan klarifikasi bahwa pembelajaran yang efektif perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1)    Penguasaan materi pelajaran.
Guru harus menguasai materi pelajaran sebaik mungkin, sehingga sanggup membuat perencanaan pelajaran dengan baik, memikirkan variasi metode, cara memecahkan duduk kasus dan membatasi bahan, membimbing siswa ke arah tujuan yang diharapkan, tanpa kehilangan kepercayaan terhadap dirinya.

2) Cinta kepada yang diajarkan.
Guru yang menyayangi pelajaran yang diberikan, akan berusaha mengajar dengan efektif, biar pelajaran itu sanggup menjadi milik siswa sehingga berkhasiat bagi hidupnya kelak. Guru yang cinta pada pekerjaanya, akan menyadari pila bahwa mengajar ada profesinya, sehingga pantang mundur walaupun banyak mengalami kesulitan dalam tugasnya. Ia berusaha mengatasi dengan ketekunan, kesabaran dan ketelatenan.

3) Pengalaman eksklusif dan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
Pengetahuan yang dibawa siswa dari lingkungan keluarganya, sanggup member tunjangan yang besar bagi guru untuk mengajar. Latar belakang kebudayaan, sikap dan kebiasaan, minat perhatian dan kesenangan berperan pula terhadap pelajaran yang akan diberikan. Guruperlu meneliti hal - hal tersebut, termasuk juga kemampuan dan prestasi siswa, dengan cara apa saja yang sanggup mengungkap kasus itu.

4) Variasi Metode Waktu guru mengajar jikalau hanya memakai salah satu metode maka akan membosankan, siswa tidak tertarik perhatiannya pada pelajaran, dengan variasi metode sanggup meningkatkan acara berguru siswa.

5) Seorang guru harus menyadari bahwa dirinya mustahil menguasai dan mendalami semua materi pelajaran. Maka seorang guru harus selalu menambah ilmunya, dan mengadakan diskusi ilmiah dengan teman seprofesi, biar sanggup meningkatkan kemampuannya mengajar.

Trianto menyederhanakan wacana sebuah ukuran efektifitas pembelajaran. Menurutnya, Suatu pembelajaran sanggup dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan utama keefektifan pengajaran, yaitu:

  1. Presentase waktu berguru siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM.
  2. Rata-rata sikap melakukan kiprah yang tinggi diantara siswa.
  3. Ketetapan antara kandungan materi pedoman dengan kemampuan siswa (orientasi keberhasilan belajar) diutamakan; dan
  4. Mengembangkan suasana berguru yang dekat dan positif.

Selain itu guru yang efektif yaitu guru yang menemukan cara dan selalu berusaha biar anak didiknya terlibat secara sempurna dalam suatu mata pelajaran dengan presentase waktu berguru akademis yang tinggi dan pelajaran berjalan tanpa memakai tekhnik yang memaksa, negative atau hukuman. Selain itu guru yang efektif yaitu orang-orang yang sanggup menjalin korelasi simpatik dengan para siswa, membuat lingkungan kelas yang mengasuh, penuh perhatian, memilki suatu rasa cinta belajar, mengusai sepenuhnya bidang studi mereka dan sanggup memotivasi siswa untuk bekerja tidak sekadar mencapai suatu prestasi namun juga menjadi anggota masyarakat yang pengasih.

Rujukan:

  1. Gomes, Faustino Cardoso. Managemen Sumber Daya Manusia. (Yogyakarta: Andi Offset.2000), Edisi I.
  2. Trianto, M.Pd, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta: Media Kencana 2009)
  3. Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta : PT Rineka Cipta. 2001), 

Posting Komentar untuk "Barometer Efektivitas Pembelajaran"