Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konversi Nilai Kurikulum 2013 Masih Belum Jelas

Dikeluarkanya Permendikbud-Permendikbud baru pada tahun 2014 perihal kurikulum 2013, menunujukan bahwa Pemerintah menyadari bahwa banyak kelemahan yang ada pada kurikulum ini. Upaya perbaikan begitu kental terasa namun tak terbantahkan bahwa kurikulum ini masih mentah.


Pada postingan kali ini, aku akan mengulas mengenai konversi nilai kurikulum 2013 yang masih belum jelas. Dalam hal ini konversi yang aku maksud adalah bagaimana cara mengubah nilai yang berskala 0-100 ke skala 1-4. Perlu diketahui, kemdikbud sudah mengeluarkan Permendikbud Nomor 104 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik  Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Dalam lampirannya diatur mengenai rentangan nilai untuk kompetensi sikap, kompetensi keterampilan dan kompetensi pengetahuan seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.


 menunujukan bahwa Pemerintah menyadari bahwa banyak kelemahan yang ada pada kurikulum ini Konversi Nilai Kurikulum 2013 Masih Belum Jelas

Dalam permen itu sendiri tidak mengatur bagaimana cara mengubah nilai yang berskala 0-100 ke skala 1-4. Apakah dengan rumus bagi seratus kali empat atau ada tabel konversi seperti yang pernah beredar sebelumnya. Hal ini tentu saja menciptakan para guru menjadi kebingungan. Jika seandainya, menggunakan rumus bagi seratus kali empat maka, dengan spesial untuk memperoleh nilai 68 saja siswa sudah ditetapkan tuntas karena ketuntasan untuk nilai pengetahuan dan keterampilan adalah 2,67. Sedangakan kompetensi sikap jika siswa memperoleh predikat baik. Namun, jika seandainya menggunakan tabel konversi seperti sebelumnya, tentu saja akan menimbulkan masalah baru karena hingga sekarang tabel konversi belum ada.

Hal lain yang menarik dan unik dalam permendikbud ini adalah nilai akhir untuk kompetensi keterampilan dan sikap dimana, Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah sikap diambil dari nilai modus (nilai yang terbanyak muncul). Sedangkan, nilai akhir untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimal (nilai tertinggi yang dicapai).

Semoga permasalahan ini segera dapat dipecahkan, sehingga tidak membingungkan guru lagi dalam melakukan penilaian.

Semoga bermanfaat :)

Posting Komentar untuk "Konversi Nilai Kurikulum 2013 Masih Belum Jelas"